Kegiatan ini merupakan kesempatan refreshing dan juga sebagai arena wisata bagi keluarga, khususnya keluarga di Cikarang Baru. Makanya, tidak heran banyak orang tua yang berkunjung ke sana mengajak anak-anak mereka.

Anak-anak menemukan dunia mereka di sana. Mereka ikut bergembira, bermain, dan mendapatkan pengalaman dengan melihat sesuatu yang jarang, dan mungkin baru pertama dilihatnya.
Ini sebagian di antara wajah-wajah mereka!

Photobucket
Menonton pertunjukan di atas karpet merah

Photobucket
Iih..ada kepala barongsay! Gede banget..!

Photobucket
Membuat permainan sendiri

Photobucket
Membuat pertunjukan sendiri

Photobucket
Ingin melihat dari jarak terdekat

Photobucket
Terkesima

Photobucket
Terkagum-kagum

Photobucket
Terperangah


Photobucket
Terheran-heran

Photobucket
Kaos anak yang di kanan tulisannya "Cantik seperti mamanya"...Percaya deh mamanya cantik! he.he.he..

Photobucket
Ayoo...sedia payung sebelum hujan!...

CP, Nov 2009

Salam,
Ceppi Prihadi
http://ceppi-prihadi.blogspot.com/
http://harihari-ceppi.blogspot.com/

Baca Selengkapnya...

PPertandingan futsal Jumat tanggal 14 November lalu, yang merupakan event ke-3 yang diadakan oleh PE, sempat diwarnai cuaca yang kurang bersahabat, dengan turunnya hujan deras mulai dari sore hari (menurut informasi media, seluruh Jabodetabek dilanda hujan, bahkan di beberapa tempat sudah terjadi banjir). Namun demikian, pada saat saya tiba di lokasi, LA Futsal Hall "HS Futsal" sudah dipenuhi oleh orang-orang KMK yang sedang bertanding. Terlihat pasukan PE sedang berusaha menundukkan lawannya, Jhoni Cs yang sama-sama berusaha untuk mengimbangi permainan lawannya. Seru terlihatnya, satu sama lain bergantian saling menyerang, saling merebut bola dan saling kehilangan bola, hingga ada beberapa orang yang jatuh terpeleset dan beberapa pemain yang berbenturan.
Satu hal yang bisa dicatat saat itu adalah setiap habis ke-gol-an, grup-nya Jhoni Cs yang mendapat giliran tendangan bola pertama yang diarahkan ke gawang anak-anak PE, yang seringnya diwakili oleh Herman Matecon, anak-anak PE tidak pernah berusaha membuat blocking atau menghalangi bola yang meluncur deras ke arah gawang PE. Karena ternyata bolanya ...selalu lewat ke pinggir atau di atas gawang PE. Alias tidak pernah masuk! (Herman kacian juga ya! Sudah mengerahkan sepenuh tenaga, eh bolanya selalu mengarah ke angin)

Selain hujan, ada kondisi yang kurang menguntungkan. Ternyata malam itu ada trial yang sedang dilaksanakan oleh beberapa member PE, yaitu trial mold-nya Panasonic. Artinya, harus ada orang PE yang stand by di KMK. Akhirnya Pak Setio dan Pak Agus yang menemani member Panasonic di KMK, sementara Herry alias Erick "Limbad", Herman dan Ipung, melarikan diri dulu sementara. Berhujan-hujan mereka datang ke lokasi, demi membela kehormatan departemennya (he.he.he..emang iya?)

Photobucket
Suasana pertandingan yang amat seru

Pada saat saya bergabung main, pertandingan masih berlangsung seru, antara pasukan PE yang dikomandani oleh Wawas, dengan pasukan Jhoni Cs yang saat itu diperkuat oleh Herman Matecon, Roni PPC, Agus Packing, dan beberapa member Precision kalau tidak salah. Langsung saya juga terlibat pada perebutan bola, dan beberapa kali juga membawa bola ke arah gawang lawan. Namun kali ini, saya belum sempat membuat gol. Di pertandingan ini, saya merasa lebih baik dibandingkan minggu sebelumnya. Lebih baik kenapa? Karena tidak terjadi kram kedua paha seperti dulu. Hanya hampir kram pada paha belakang kanan, namun itu tidak terlalu parah, dan masih bisa berlari-lari.
Yang membuat cepat lelah adalah bahwa kita berlari-lari sambil tertawa-tawa sehingga terasa sekali napas ngos-ngosan dan kerongkongan terasa kering. Timbul semangat dan sedikit geli melihat Pak Jaka gagal memanfaatkan beberapa peluang gol. Wah, sayang sekali saudara-saudara, umpan matang yang diterima Pak Jaka tidak bisa dimanfaatkan untuk menambah pundi-pundi gol PE yang saat itu sebenarnya sudah cukup banyak.

Photobucket
Wawas sedang berebut bola dengan pemain lawan

Photobucket
Gelombang serangan anak-anak PE ke kubu Jhoni Cs

Sampai pertandingan usai, jumlah gol yang diderita pasukan Jhoni Cs cukup banyak. Kalah telak rupanya mereka. Sayang, saya tidak sempat mencatat betapa score-nya.
Apakah Jhoni Cs penasaran sehingga minta pertandingan diulang? Belum tahu, tapi yang jelas futsal ini sangat menghibur, sekaligus menguras tenaga dan keringat kita.

Photobucket
Mau Minum? Keringat bercucuran nih!

Photobucket
Ipung tertawa-tawa senang karena menang

Photobucket
"JRA" (Jhoni - Roni - AgusW) kelelahan, kegerahan dan kehausan

Photobucket
Mengisi ulang tubuh dengan cairan. Glek..glek..glek....puassss benerrrrr!!!

Jumat depan? Belum tahu juga nih! Nunggu info, barangkali ada yang berminat tanding lawan PE.
Tinggal hubungi Sdr. Wawas di 0811-869178.

CP, Nov 2009

Baca Selengkapnya...

Di berbagai acara, apalagi acara di luar yang melibatkan banyak orang, sebagian orang berkeinginan mengabadikan berbagai kejadian di dalam acara tersebut. Apalagi, jika terdapat kegiatan menarik dan unik, yang layak untuk diabadikan dan di-bagi kepada teman-teman/pihak yang tidak berkesempatan hadir. Tentu saja kamera menjadi alat yang sangat penting untuk ini. Sebagian besar kamera yang dibawa pengunjung adalah dari jenis kamera digital, baik itu kamera saku maupun kamera besar (SLR), atau bahkan kamera yang menjadi fitur ponsel pun dijadikan alat untuk menyimpan berbagai peristiwa yang ada. Sepertinya sudah hampir tidak ada tempat bagi kamera konvensional yang menggunakan film, dan sepertinya juga kamera sudah menjadi bagian dari gaya hidup modern.

Di acara Festival Budaya Internasional ini pun, kita bisa melihat banyak orang berseliweran membawa kamera. Terlebih di depan panggung, aksi para pemotret baik yang benar-benar fotografer maupun yang sekedar untuk membuat foto kenang-kenangan dapat menjadi objek tontonan tersendiri. Seperti di bawah inilah!

Photobucket
Anak kecil pun ingin memotret sendiri!


Photobucket
Wuihh...kalau ini gayanya memang fotografer profesional!


Photobucket
Aksi para pemotret di depan panggung


Photobucket
Seorang Ibu di bawah panggung berusaha mengambil gambar sedekat dan sejelasnya


Photobucket
Deretan para pemotret


Photobucket
Mengintai sekaligus membidik - mencari gambar terbagus


Photobucket
Aksi fotografer panggung


Photobucket
Angkat tinggi-tinggi kameranya!


Photobucket
Saling membidik
(Photo taken by P' Eshape)


Anda suka memotret? Atau malah anda suka dipotret? Acara seperti inilah ajang untuk itu.

CP, Nov 2009
http://ceppi-prihadi.blogspot.com/

Baca Selengkapnya...

Penyiapan model baru, trial demi trial part dan tooling baru mewarnai pekerjaan sehari-hari rekan-rekan di tempat kerja saya, membutuhkan keseriusan dan ketelitian yang tinggi karena hasil pekerjaan rekan-rekan anggota departemen Production Engineering (PE) ini menentukan pekerjaan section/departemen lain selanjutnya. Keuletan dan stamina yang tinggi pun dibutuhkan untuk menangani trial tooling baru, karena banyak trial yang dilaksanakan di luar jam kerja normal. Tidak jarang sampai tengah malam, bahkan sampai esok hari, begitulah pelaksanaan trial yang dilakukan oleh member-member PE.

Kejenuhan yang luar biasa dan stress kadang dirasakan sebagian dari mereka, sementara pekerjaan tidak pernah habis-habisnya datang silih berganti. Bagaimana menghadapi ini semua?

Refreshing akhirnya menjadi satu keharusan. Penyegaran pikiran dan jiwa akan segera mengembalikan kesegaran fisik kita. Lalu, refreshing jenis apa nih yang bisa mereka lakukan? Yang semua bisa ikut, tidak terlalu menyita waktu, dan secara biaya tidak terlalu besar. Jalan-jalan bareng yang sudah beberapa kali direncanakan belum juga terlaksana, sulit sepertinya. Akhirnya tercetuslah ide untuk berolahraga bersama. Olahraga yang meriah, praktis dan bisa mengumpulkan hampir semua member PE. Akhirnya diputuskan bahwa futsal-lah olahraga itu.

Kenapa futsal… yakh karena olahraga itu sedang mewabah sekarang, sudah digemari segala lapisan masyarakat. Bermain dengan enjoy, tidak terlalu terpengaruh cuaca karena di dalam ruangan, juga karena siapa sih yang nggak suka bermain bola atau minimal menonton bola?

jaringm
Permainan Seru di Balik Jaring

Pada hari Jumat tanggal 6 November kemarin jadilah mereka bermain futsal, di lapangan Futsal jalan Raya Lemah Abang, di antara pertigaan Pasir Gombong dengan Lemah Abang. Keseluruhan anggota PE dibagi menjadi 2 tim yang saling berhadapan. Sebelumnya idenya adalah tim senior melawan tim junior, namun dengan pertimbangan khawatir tidak imbang karena tim senior jauh lebih berpengalaman dibandingkan dengan tim junior (..he.he.he..maksudnya khawatir ada anggota tim senior yang tumbang di tengah pertandingan), ide itu tidak diwujudkan namun akhirnya kedua tim adalah campuran semuanya.

Bermain bola di lapangan seluas 15 x 25 m yang dikelilingi oleh jaring itu kelihatan sangat mudah karena ukuran lapangannya yang terasa kecil, namun ternyata stamina kita benar-benar cepat terkuras. Beberapa orang senior yang bermain, baru sebentar saja sudah terlihat ngos-ngosan. Pak Agus Kastuju, sewaktu saya tiba di tempat itu (saya memang datang terlambat karena ada keperluan), sudah terlihat “ngejomprok” kelelahan di bawah jaring. Sementara Pak Uje, sang pemain tamu yang beken itu sudah berada di luar jaring, merasa sudah “selesai” katanya. Wah, saya tidak sempat lihat Pak Uje maen nih! Pasti menggemaskan deh!...he.he.he…

ujem
Hadirnya Pemain Futsal Kelas Dunia

Saya langsung bergabung turun ke lapangan. Pertama kali berada di dalam lapangan futsal itu saya merasakan keanehan. Memang enak mengejar bola, karena lapangannya tidak luas, namun bola yang dikejar sungguh amat cepat bergerak, bergerak dari kaki satu pemain ke pemain lain. Kadang kita dapatkan bola itu, namun begitu berlari membawanya, bola itu sudah terebut pemain lawan. Futsal yang mengharuskan pemain tidak berlama-lama membawa bola, dibatasi selama 4 detik harus mengoper bola ke pemain lain, memang membuat sebuah permainan yang sangat dinamis, seru, menggelikan dan sekaligus melelahkan. Tidak jarang, pemain yang terbiasa mahir di lapangan bola biasa, di sini terlihat sering melakukan kesalahan, terebut bolanya oleh pemain lawan atau salah oper. Ditambah lapangan yang tertutup karpet tebal berbulu, bagi yang tidak terbiasa akan menyulitkan untuk berlari.

Baru lima menit bermain, paha belakang kiri saya sudah terasa kaku, kram. Wah, gara-gara nggak pakai pemanasan langsung terjun ke lapangan! Dengan menahan rasa sakit karena kram itu, saya memaksakan diri untuk terus bermain, karena memang penasaran untuk mengikuti pertandingan itu. Suatu saat, mendapat tendangan out dari Ipung, saya membawa bola dan mengarahkannya ke gawang lawan, dan tendaaaang!….. disambut oleh kiper tim lawan Erick “Limbad” Cantona, yang terjatuh tanpa bisa menangkap bola. Goooooll!....…he.he..he..saya sendiri juga tidak menyangka bola yang saya tendang, bisa membobol masuk ke dalam gawang lawan.

Setelah 10 menit berlalu, giliran paha kanan saya yang turut terkena kram. Dengan kedua paha kram, sulit juga untuk menahan rasa sakit. Mau dipaksakan, takut berefek buruk nantinya, khawatir tidak bisa pulang karena tidak bisa menginjak kopling dan rem. Akhirnya saya harus menyerah pada rasa sakit itu dan dengan tertatih-tatih meninggalkan lapangan berjaring tersebut. Wah, Cuma kuat 10 menit nih! Tapi tak apalah, yang penting sudah mencoba mencicipi futsal, olahraga yang sekarang amat populer itu.

Di luar lapangan, langsung saya duduk berselonjor, mencoba menghilangkan kram pada kedua paha dan rasa sakitnya. Di dalam lapangan terlihat permainan bertambah seru. Wawas yang cukup lincah meliuk-liuk di antara pemain-pemain lawan, Ipung yang tidak pernah kelihatan kehabisan napas dengan mengejar dan membawa bola kemana-mana, cukup menarik perhatian bagi penonton. Eh, ada lagi. Si Najid “Kang Kemod” yang malam itu juga bergabung sebagai pemain tamu, meskipun dengan posturnya yang gempal mampu bergerak lincah membawa dan dibawa bola. Ha.ha.ha…memang benar-benar berbeda bermain futsal dengan bermain bola biasa. Menyesal deh anda yang tidak nonton pertandingan ini!

ujem
Tim PE, sehabis bertanding

Anda tertarik untuk menyaksikan atau bahkan untuk turut bertanding? Hari Jumat tanggal 13 November nanti kembali PE akan bermain futsal. Kali ini akan bertanding melawan Jhony cs (katanya dengan anak-anak Logistics), yang dijamin pasti seru. Dan jika anda pun penasaran untuk menjajal kekuatan anak-anak PE dalam bermain futsal, silakan hubungi Koordinator Futsal PE Sdr. Wawas di extension 034 untuk membuat janji pertandingan di sana. Minat?


CP, Nov 2009
http://harihari-ceppi.blogspot.com

Baca Selengkapnya...

Inilah sebagian stand-stand kuliner Cikarang Baru (mohon maaf jika ada informasi yang salah):


Photobucket
Stand kuliner? Eh, ini sih bukan!
Hanya memang karena perusahaannya menjadi sponsor utama, jadilah terdapat beberapa stand seperti ini.
Selama promo: Beli 2 bungkus, dapat gratis 1 bungkus plus korek gas. Murah bukan?
Mudah-mudahan anak-anak tidak ikut-ikutan membelinya, karena kata MUI beberapa waktu yang lalu, merokok bagi anak-anak haram hukumnya.


stand5
Bakmi Jowo "Jombor" - P' De Gandung
Anda penggemar bakmi? Sudah selayaknya anda mencoba yang ini!


stand4
Pecel Lele Lela
Bukan cuma pecel, melainkan segala jenis masakan dengan lele sebagai hidangan utamanya ada di sini.
Eh, di sebelahnya adalah Pondok Rasa Cimandiri, yang punya hidangan khas Soto Bogor. Boleh coba tuh!


stand3
Bakmi Semar
Bakmi Ayam yang paling enak menurut saya! Apalagi mie dan baksonya buatan sendiri pemiliknya.


stand2
Mie Pelangi dan Cireng Bandung Isi
Wah, ini saya belum coba. Anda pernah?


stand1
Kupat Tahu Bandung dan Bakso Tasik
Kupat tahu-nya, kesukaan saya. Anda kangen pulang ke Bandung tapi belum ada waktu? Obati saja kekangenan anda dengan KTB !

Hari Sabtu lalu anda tidak sempat datang di acara Festival Budaya Internasional ini, namun penasaran dengan stand-stand kuliner yang ada di sana, silakan saja kunjungi langsung tempatnya masing-masing. Semuanya ada di Cikarang Baru kok! Enak-enak lah pastinya!

CP, Nov 2009

Baca Selengkapnya...

Kegiatan Festival Kebudayaan Internasional pada tanggal 21 November 2009 yang digagas oleh Jababeka Multi Cultural Centre ini merupakan event penting tahunan Kota Jababeka, dan tahun ini sudah menginjak yang kedua kalinya (tahun pertamanya kapan ya?, kok saya tidak tahu..he.he..he...). Festival ini mengambil tema Heritage of Percussion (Warisan Seni Perkusi) sehingga acara utamanya adalah pertunjukan kesenian alat musik pukul (perkusi) dari berbagai daerah di Indonesia seperti dari Papua, dari Timor, dari Madura, dan lain-lain. Selain itu pula ditampilkan kesenian perkusi dari mancanegara, seperti dari Jepang, dari Korea, dari India dan lain-lain.

Pertunjukan seni lainnya yang ditampilkan adalah seni tradisional Angklung, lalu marching band, ditambah lagi kesenian barongsay, dan sebagainya. Pihak Jababeka benar-benar ingin menaikkan pamor seni budaya sebagai warisan leluhur bangsa kita yang harus dilestarikan dan mengambil manfaat darinya untuk kepentingan pariwisata nasional. Dan tentunya sekaligus sebagai penambah daya tarik bagi kepentingan investasi dari luar negeri di negara kita, khususnya di Jababeka.
Yang penting lagi, festival budaya ini pun dipadukan dengan Festival Kuliner (namanya sih International Food Bazaar) yang menampilkan stand-stand kuliner dari para pelaku bisnis kuliner di seputaran Kota Jababeka. Cukup lengkap, meskipun suasana internasionalnya belum terasa.

Kegiatan yang mengambil waktu dari jam 9 pagi hingga selesai ini, memang dilaksanakan di tempat terbuka, yaitu di pertigaan Jalan Puspa/Anggrek Raya-Jalan Cikarang Baru (Golf) Raya, tepatnya di jalan depan Gedung MCC tempat panggung utamanya, dan area kegiatannya memanjang ke arah Jalan Puspa Raya dan Jalan Anggrek Raya. Akibatnya memang, ada penutupan sebagian jalan yang akhirnya arus lalu lintas yang biasa melewati pertigaan dan jalan-jalan itu dialihkan ke jalur-jalur alternatif.
Dari Pasimal, jika kita bermaksud pergi ke arah Rusa/Kancil/Tropikana, juga yang menuju ke jalan Cilemahabang Raya, arus lalu lintas dibelokkan di putaran depan Pasimal dan selanjutnya mengambil lajur kanan jalan dari arah berlawanan (jalan dibuat menjadi 2 arah), hingga belok di Jalan Cilemahabang Raya
Lalu lintas kendaraan yang bermaksud ke arah Bundaran Golf, dari arah Pasimal, di seberang jembatan sebelum Ruko Anggrek, dibelokkan ke arah kiri. Rupanya tembok pembatas yang memisahkan area Jalan Anggrek dan belakangnya yang masih berupa tanah kosong dibuka, dan kendaraan harus melewati jalan pintas itu, menyusuri jalan tanah yang becek berlumpur karena malamnya diguyur air hujan. Sampai tiba di ujungnya di gerbang Pasar Festival, dan bisa melanjutkan di jalan yang biasa, menuju Bundaran Golf.

Masuk ke area kegiatan, dari menyeberang jembatan Pasimal, kita akan melewati pemeriksaan security. Selanjutnya kita akan disambut hamparan karpet merah panjang menuju ke arah panggung di ujung jalan. Di pinggir jalan, sebelum menuju panggung, telah didirikan tenda-tenda peserta bazaar. Jadi banyak pengunjung yang menyempatkan diri untuk sekedar melihat-lihat, maupun berbelanja di stand-stand tersebut. Stand kuliner berderet di setengah panjang Jalan Puspa Raya, sementara di Anggrek Raya para sponsor memamerkan produk-produk di stand mereka, sekaligus menawarkannya langsung ke pengunjung yang berminat.

Inilah sebagian suasana di hari Sabtu lalu, di Festival Kebudayaan Internasional yang diselenggarakan oleh Jababeka ini!

blangbir
Ada kebakaran memang? Kok ada blangbir (mobil pemadam kebaran) di atas jembatan?

festivalkuliner
Suasana depan Ruko Puspa dengan tenda-tenda festival kuliner.
(Tapi nggak pakai bumbu tembakau kan?)


tarikorea
Pertunjukan perkusi dari Korea (Betul kan? Tuh pada pakai sorban!)

banner
Spanduk inilah yang mempromosikan kegiatan di Sabtu lalu ini
(Kok ada yang tidak tahu ya, kalau di Cikarang Baru ada Festival!)


panggung
Panggung yang megah, di tengah pertigaan jalan

mobilgolf
Memanfaatkan kesempatan untuk rekreasi keluarga

redcarpet
Hamparan karpet merah. Serasa tamu agung saat kita berjalan di atasnya.
(Atau selebriti Hollywood ya? he.he..he..)


sapujagat
Pasukan "sapu jagat", siap membersihkan sisa-sisa yang anda tinggalkan di lokasi
(Masyarakat kita terlalu tergantung pada mereka. Duh!)

Madura
Musik dan lagu dari Madura

latihanttari
Berlatih di belakang panggung

angkatkaki
Tarian plus musik Taiko & Okinawa (bener nggak ya namanya?)

tarijalan
Tarian turun ke bawah panggung

papua
Dari Papua siap menghibur anda, mereka berpose sebelum naik panggung.

CP (Nov 2009)

Baca Selengkapnya...

Ketika nge-blog sudah menjadi aktivitas sebagian pemakai internet, pengetahuan akan situs penyedia dan fasilitas yang terkandung di dalamnya menjadi satu hal yang penting. Salah satu penyedia blog populer adalah blogger.com.
Inginkah blog anda terlihat lain dari yang lain, selain isi yang anda tulis setiap hari?
Ikutilah pelatihan blogging berjudul "Duel Maut vs Joomla"

Baca Selengkapnya...

Coba tebak, di manakah ini dan habis dari mana orang-orang yang sedang berjalan itu?



Benar! Di Cikarang Baru, di lingkungan perumahan kita. Tepatnya di jalur pedestrian jalan raya ke arah Bunderan Golf (Nama resmi jalannya apa ya? Saya belum tahu karena tidak pernah melihat papan nama jalannya). Ehmmm…sepertinya mereka habis dari Pasar Festival?

Benar juga! Foto ini memang memperlihatkan sekelompok pemudi yang baru pulang dari Pasar Festival. Terlihat riang gembira, berjalan seraya bercanda-canda antar mereka. Sepertinya mereka pulang dengan perut kenyang dan hati senang, setelah refreshing, cuci mata sambil belanja dan berwisata kuliner di Pasar Festival.

Pasar Festival memang menjadi tempat favorit bagi sebagian warga Cikarang Baru di hari Minggu. Setelah berolahraga, baik itu lari-lari pagi atau bersepeda, maupun jenis olahraga yang lain, para warga mendatangi Pasar Festival untuk berbelanja dan berwisata kuliner. Ada juga di antaranya yang bukan sehabis olahraga, melainkan memang sengaja datang ke sana (seperti saya dan keluarga misalnya, sekedar mencari sarapan, ha..ha..ha..).

Setelah area berjualan dipindah ke lokasi itu dari seberang jalannya (yang katanya di sana akan dibangun Megaproyek Movieland, entah kapan), para pedagang yang berjualan menjadi semakin banyak, dan segala macam pun ada. Bagi anda warga Cikarang Baru atau pun anda yang tinggal di luar Cikarang Baru yang belum pergi kesana, silakan deh menyempatkan diri untuk datang ke Pasar Festival di Minggu pagi. Jangan lupa bawa uang secukupnya, untuk membeli-beli sesuatu di sana.

Kembali ke pedestrian tadi. Sungguh nyaman kita berjalan di pedestrian ini. Jalur jalan kaki yang bersemen, dengan saluran air di bawahnya tertutup (tidak perlu melihat got yang kadang-kadang kotor/membuat rasa jijik atau khawatir anak kita yang masih kecil nyemplung ke dalam got), lalu di kiri kanannya terdapat pepohonan rindang yang melindungi para pejalan kaki dari teriknya sinar matahari. Hmmm..sejuk dan nyaman! Juga aman!

Lihat saja, ada jarak antara jalur pejalan kaki dengan jalan aspal, terbentang selebar 1,5 - 2 meter tanah berumput yang selalu dipangkas secara rutin. Kita tidak terlalu khawatir jika membawa anak kecil berjalan di pedestrian ini dengan adanya jarak ini.

Sampah-sampah dedaunan yang rontok juga dibersihkan setiap hari, meskipun setiap hari rontokannya sangat banyak. Saya berani katakan, ini adalah pedestrian terbaik yang dimiliki oleh Cikarang Baru.



Pedestrian di jalan raya Tropikana - Bunderan Golf

Bandingkan dengan jalan Kedasih Raya atau Kasuari Raya, khususnya di depan Pasimal! Di mana kita berjalan kaki?

Ada trotoarnya? Wah, jalur khusus pejalan kaki tidak ada. Trotoar hampir tidak ada, apalagi pepohonan rindang! Jangan harap deh. Sepertinya hampir semua lahan untuk pejalan kaki habis tertelan oleh kepentingan bisnis. Sayang ya!

Dari Pasar Festival, tidak lengkap kalau pulang tanpa oleh-oleh. Makanya jangan heran kita melihat banyak warga yang pulang dari sana menenteng bawaan berisi barang-barang yang dibeli mereka di Pasar Festival. Mungkin ada yang membawa oleh-oleh sandal baru atau mainan untuk anak-anaknya di rumah. Atau juga makanan buat anggota keluarga kita di rumah yang tidak ikut. Pokoknya, bawa oleh-oleh! Supaya yang menunggu di rumah tidak kecewa.

Seperti pada foto di atas, terlihat satu keluarga berjalan santai pulang dari PasFes dengan menenteng barang berisi oleh-oleh. Senang ya kita melihatnya!

Eiiit…, sebentar! Kok seperti ada yang aneh ya! Ada sesuatu pada foto di atas. Sesuatu yang seharusnya tidak ada. Anda melihatnya?

Oh, rupanya ada benda yang berpotensi menimbulkan kecelakaan. Yaitu besi pegangan penutup gorong-gorong (supaya penutupnya bisa diangkat) yang menonjol ke luar. Dan ini bisa menjadi jebakan bagi orang yang berjalan melewatinya, jika lengah tidak memperhatikan jalan di bawahnya.

Kecil memang kecelakaannya, paling orangnya tersandung. Jatuh, atau kakinya luka. Paling parah mungkin kuku kakinya bisa copot (mudah-mudahan tidak pernah terjadi)

Jika hal seperti ini ditemukan di tempat kerja kita, perusahaan yang menerapkan sistem manajemen K3, apalagi yang sudah bersertifikasi OHSAS, benda seperti ini dapat menjadi "finding" pada saat audit.
Sayangnya ini terjadi di area publik, yang mungkin lepas dari proses audit kita, apalagi untuk hal-hal sekecil itu. Apakah mungkin kita warga perumahan ini bertindak sebagai "auditor" dan berhak menyampaikan "finding" ini kepada "auditee"-nya? Mudah-mudahan bisa, dan auditeenya berusaha melakukan perbaikan sebelum timbulnya kejadian kecelakaan.

Jadi, bagi anda yang berjalan di sana, tolong hati-hati dan awasi anak-anak anda. Anda bisa menemukan beberapa penutup gorong-gorong yang besi pegangannya mencuat seperti itu, hindarilah jangan sampai tersandung.

Semoga perbaikan oleh pengelola bisa segera dilakukan, supaya pedestrian itu benar-benar menjadi nyaman dan aman. Setuju kan?



Foto ini saya ambil bulan lalu, mudah-mudahan pada saat tulisan ini dibaca, sudah ada perbaikan yang dilakukan.

CP, Okt 2009

Baca Selengkapnya...
;;