Kemeriahan perayaan dan hura-hura menyambut datangnya tahun baru 2010 usailah sudah. Kini kita kembali pada kehidupan nyata sehari-hari, yang masih penuh dengan kesulitan ekonomi di tengah suasana negara masih carut marut dengan kasus Century. Suasana duka pun masih menyelimut kita, dengan wafatnya salah satu guru bangsa kita Gus Dur, seorang humanis dan pluralis yang sangat konsisten.

Ada yang tersisa dari malam perayaan tahun baru kemarin, yang di Cikarang Baru terpusat di sekitar Jalan Kedasih/Kasuari/Anggrek/Puspa Raya, berupa ucapan selamat tahun baru. Sayangnya, ucapan ini dituangkan di atas tembok yang berada di tempat umum, yang jadinya ini merupakan suatu vandalisme.


"Vandalisme di tengah perayaan datangnya tahun baru"


"Sadarkah mereka bahwa tulisan ini merusak keindahan lingkungan? Pastinya tidak!"

Pelakunya bisa ditebak berasal dari kalangan muda, anak-anak muda yang sedang mencari jatidiri dan senang ekspresi diri mereka diperhatikan oleh orang banyak, salah satunya berbentuk grafiti. Namun kalau saja kebiasaan grafiti bisa disalurkan di tempat yang lebih pas, alangkah bagusnya buat mengembangkan bakat seni mereka dan juga lingkungan kita akan tetap terjaga bersih dan rapi.
Atau mereka belum tahu bahwa ada media yang bernama internet yang bisa menampung ucapan-ucapan seperti itu? Yang tidak saja bisa dibaca oleh pacarnya, teman-temannya, kelompok saingannya, namun semua orang di seluruh dunia bisa ikut membacanya! Dan mereka akan lebih bebas untuk menuangkan karyanya.

Kalau saja mereka akrab dengan dunia blog…tidak perlu tembok-tembok itu menjadi korban.

CP, Jan 2010
http://ceppi-prihadi.blogspot.com

0 Comments:

Post a Comment