"Lama banget sih Pah!" gerutu Sasha anak saya sewaktu kami mengantri di kasir sebuah hypermarket. Saat itu memang antrian sedang panjang, membuat kita yang menunggu cukup merasa bosan.
"Sabar dong De, kan di depan kita orangnya masih banyak!" Andra mencoba menyabarkan adiknya.
Kami mengantri sudah hampir setengah jam, namun di depan masih ada beberapa orang. Sementara itu, istri saya masih di antara rak-rak barang mencari barang-barang yang diperlukan. Sengaja seperti itu, sebelum acara belanja istri saya ini selesai saya diiringi anak-anak sudah membawa troli masuk antrian ke kasir, supaya mendapatkan tempat tidak terlalu belakang.


"Pah, tiap orang kan butuh waktu 10 menit. Di depan kita masih ada 3 orang, jadi kita masih harus menunggu 30 menit lagi deh!" celetuk Andra. Anak saya yang duduk di kelas 4 SD ini memang senang mengamati hal-hal dan punya ide-ide seperti itu.
"Masak? Emang bener? Wah, kalau bener, berarti kita masih lama dong nunggu giliran!" tukas saya setengah tidak percaya.
Sasha pun wajahnya terlihat makin cemberut, merasa bahwa dia harus menunggu lebih lama untuk menikmati makanan dan minuman kesukaannya yang tadi dia ambil. Saya memang membiasakan anak-anak supaya tidak memakan makanan dan meminum minuman yang belum dibayar.


Waduh, kalau memang benar satu pembelanja saat dilayani oleh kasir membutuhkan waktu selama 10 menit, berarti kami masih harus menunggu 30 menit, waktu yang tidak sebentar. Ditambah kami pun tadi sudah setengah jam berada di dalam antrian. Masak mau bayar belanjaan saja harus menunggu selama satu jam?
Penasaran dengan pernyataan Andra tadi, pada saat menjelang pergantian giliran pembelanja di depan kami, saya rogoh kantung baju mengambil hape. Saya mencoba mengaktifkan fungsi stopwatch pada hape, dan ketika pembelanja berikutnya mendapatkan giliran, mulailah saya mengukur berapa lama waktu yang dibutuhkan pembelanja tersebut untuk menyelesaikan gilirannya.
1 detik, 2 detik, 3 detik.... perhitungan waktu mulai berjalan. Satu menit...dua menit...tiga menit....empat menit..., belum selesai. Wah, jangan-jangan memang benar 10 menit seperti dikatakan si Andra! Angka-angka stopwatch di hape terus bergerak sampai pembelanja tersebut selesai menerima uang kembalian dari kasir. Stopp!..Ternyata waktu yang dibutuhkan 6 menit 19 detik.
Wah, lama juga ya! Tapi untungnya tidak selama yang dikatakan Andra.


Pembelanja berikutnya mendapat giliran. Saya lihat belanjaannya menumpuk juga hampir memenuhi trolinya. Hitungan stopwatch saya reset untuk mengukur waktu pembelanja yang ini. Satu menit dua menit tiga menit...empat menit dilewati...penunjukan stopwatch berhenti di angka 4 menit 37 detik. Alhamdulillah, waktunya lebih singkat daripada yang tadi.

Kini tiba giliran kami, dan istri saya pun sudah berada di antara kami.
Sambil membantu istri saya menyusun barang-barang di meja kasir, stop watch tetap dijalankan. Satu per satu barang-barang belanjaan kami di-scan oleh kasir yang cukup cekatan. Cukup cepat sih rasanya! Saya menggeser barang-barang ke depan kasir, sementara istri saya di depan membungkus barang-barang yang sudah melewati kasir. Sampai akhirnya saya menerima kembali kartu kredit dan struk pembayaran dari kasir...stopp! Saya menekan tombol stop pada hape, dan angka stopwatch menunjukkan waktu yang dibutuhkan 5:12 detik. Lama juga ya ternyata!


cikarang,belanja,supermarket,hypermarket

cikarang,belanja,supermarket,hypermarket

cikarang,belanja,supermarket,hypermarket
Suasana Tempat Perbelanjaan di Cikarang pada Akhir Bulan

Demikian secuil pengalaman beberapa waktu yang lalu pada saat saya dan keluarga berbelanja di sebuah hypermarket yang ada di Cikarang. Waktunya memang pada akhir pekan (weekend) di akhir bulan, suatu waktu yang kurang pas untuk belanja dengan nyaman. Pada waktu tersebut, jumlah pengunjung pusat-pusat perbelanjaan di Cikarang membludak, sangat kontras kondisinya dibandingkan pada waktu-waktu yang lain. Maklum, pada setiap akhir bulan, mulai sekitar tanggal 25, sebagian dari masyarakat Cikarang yang merupakan para pekerja sektor industri di pabrik-pabrik/perusahaan manufaktur di sekitaran Cikarang, menerima upah/gaji dari perusahaannya masing-masing.

Sudah menjadi tradisi, setiap habis menerima uang upah tersebut, orang-orang menjadi bergairah untuk berbelanja dan pergi jalan-jalan. Yang berbelanja, tentu saja untuk mengisi lumbung rumah tangganya untuk kebutuhan satu bulan ke depan, termasuk keluarga kami. Para pengusaha kuliner boleh bersenang di waktu ini karena orang-orang sontak menjadi lebih royal untuk jajan atau makan di luar. Gairah ekonomi meningkat di masa-masa ini.
Jalanan menjadi lebih ramai di akhir pekan, terlebih di jalanan utama Cikarang Baru. Di malam hari, lalu lintas menjadi padat dengan berseliwerannya puluhan bahkan ratusan sepeda motor, sementara mobil-mobil yang berada di antaranya harus mengalah. Pedagang kaki lima dan kendaraan parkir yang memakan badan jalan membuat jalanan yang lebar terasa menjadi sempit. Jalur hijau utama di Jalan Kedasih Raya dan Kasuari Raya harus rela berubah menjadi arena wisata para muda-mudi dan juga keluarga.

Kembali ke cerita berbelanja tadi. Biasanya kami berbelanja sebelum tanggal 25, karena sebelum tanggal itu tempat-tempat perbelanjaan belum terlalu penuh dengan orang-orang yang berbelanja. Memang belum gajian, tapi karena saya bisa ngutang (he.he.he..maksudnya bayar menggunakan kartu kredit), jadilah kami bisa berbelanja bulanan di waktu tersebut sementara pembayaran kartu kredit tersebut dilakukan di awal bulan kedua berikutnya.

Untuk menghindari antrian panjang seperti itu dan supaya waktu kita lebih efisien dalam berbelanja, ada beberapa tips yang bisa kita lakukan:
- Belanja sebelum tanggal 25 tentunya, sebelum orang-orang lain gajian.
Ini harus pintar-pintar mengatur keuangan rumah tangga supaya jadwal belanja kita tidak tergantung waktu gajian.
- Begitu masuk area perbelanjaan, langsunglah masuk ke antrian.
Syaratnya anda datang ke sana harus beserta istri/suami, atau pacar, atau teman atau siapapun yang bisa menemani. Jadi sementara istri belanja, anda sudah berdiri manis di dalam antrian. Atau sebaliknya!
Kalau anda datangnya sendiri, lupakan ide ini..he.he.he..
- Belanja pada waktu supermarket/hypermarket baru buka.
Datanglah sepagi mungkin. Kalau perlu, ikut menunggu pintu dibuka bareng karyawan-karyawannya, he.he.he...
Sebelum jam 12 siang, biasanya tempat-tempat perbelanjaan belum begitu ramai. Pada saat prime time, sekitar jam 20-21 malam, sangat tidak tepat bagi kita berbelanja.
- Hindari mengambil barang yang barcode-nya tidak/kurang jelas.
Barcode yang tidak/kurang jelas berpotensi pada kurang lancarnya proses scanning di kasir, yang akhirnya kita harus menunggu kasir tersebut mengecek harga atau mengkonfirmasi kebenaran harganya. Kasihan kita sendiri dan orang-orang di belakang kita yang menunggu.
- Kelompokkan barang yang sama di depan kasir.
Kasir tinggal men-scan satu barang, dan mengalikan dengan jumlah barangnya. Jika barang yang sama terpisah-pisah, kasir bisa-bisa men-scan beberapa kali.
- Siapkan dompet dan uang anda, sebisa mungkin ada uang pas atau pecahan kecil.
Jangan sampai pas kita mau bayar, kita sadar dompet kita tertinggal di rumah. Malu banget tuh!
Tempat belanja tersebut memang berkewajiban memberikan uang kembalian jika kita membayar berlebih, namun jika proses pengurusan uang kembalian itu memakan waktu, yang rugi adalah kita sendiri.
- Periksa validitas dan limit kartu kredit atau saldo kartu debit anda kalau menggunakan kartu.
Ini menghindari kartu yang bermasalah, tidak bisa diproses, yang akhirnya kita harus membatalkan belanja kita, sementara kita tidak membawa uang cash. Capek deh!
- Berbelanjalan secara bijak, jangan berlebihan.
Jangan mengambil barang-barang yang tidak begitu dibutuhkan, dan juga jangan mudah tergiur oleh barang-barang karena harganya sedang diskon padahal kita tidak begitu membutuhkannya.
- Terakhir cek kembali barang-barang yang akan diserahkan kepada kasir.
Kadang-kadang ada barang yang tidak sengaja masuk ke keranjang/troli belanja kita jadi kita bisa membatalkannya di kasir.

Jangan lupa sisihkan uang kita untuk saudara-saudara kita yang menjadi korban banjir di Bekasi dan Karawang ini.
Selamat menerima uang gaji, serta menikmati akhir pekan dan liburan akhir bulan ini.

Salam,

Ceppi
http://ceppi-prihadi.blogspot.com

Baca Selengkapnya...

“Telolet…telolet…” (he.he.he..bunyinya sebenarnya bukan begitu!)
“Ada sms nih!” sedikit tersentak saya mendengar bunyi sms masuk dari hape yang berada di dalam saku baju. Saya yang sedang berjalan ke arah tempat parkir kendaraan, mau pulang kerja, langsung saja merogoh saku baju mengambil hape itu, dan melihat sms yang masuk. Di tampilan depan terlihat nama teman sekantor saya. Bagian sms yang terlihat adalah “Ass…tlg jgn dihps,”.

Photobucket

“Ada apa nih?” tanya saya dalam hati.
Begini isi sms-nya:
Ass…tlg jgn dihps,sms ini dri ibu Said(juru kunci mekah)ia brmimpi kta Muhamad Rosulullah s.a.w bliau brpsan kuatkan ibadah,krn dunia sdh goyah dn tua,sbarkan sms ini ke 20 muslim insyallah jangka 10 hri akan dpt rezeki bsar dn bila tdk dsbar,tunggu ksulitan yg tiada hnti. Demi Allah trbukti
(saya kutip apa adanya, persis titik komanya.)

“Oalah….Rupanya isinya ini toh!”
Saya sadar telah menerima sms yang bernada hoax, yang juga berita sejenis telah menyebar lewat media email. Namun seingat saya, di email, yang bermimpi adalah ulama penunggu makam Nabi. Wah, kalau beg..begitu, ini adalah versi lain hoax-nya. Sambil tersenyum sedikit geli, saya masukkan kembali hape ke dalam saku baju. Dan saya siap untuk pulang.

Baru tiba di rumah, hape saya berbunyi lagi, nada sms masuk. “Wah, dari siapa ya? Ada apa?” tanya saya kembali. Barangkali ada teman yang punya keperluan dengan saya!
Begitu dilihat, sms itu berasal dari teman sekantor saya, yang lain. Melihat kata-kata isinya, kok sama? “Ass…tlg jgn dihps,
Saya buka sms-nya, ternyata memang benar isi sms tersebut persis sama dengan yang sebelumnya saya terima. Waduh, sudah dua orang nih mengirim sms yang sama!
Jangan-jangan teman saya yang ini, menerima sms dari teman saya yang pertama lalu dia mem-forwardnya kepada saya.

Kali ini, saya reply sms teman saya yang satu ini dengan kata-kata berikut,
Yah, buang2 pulsa. Mending 20x125=2500 disumbangin ke kencleng amal. Bukan begitu?
Saya memang berpikir, daripada mengikuti apa yang diminta si hoax ini, dengan mem-forward sms senilai Rp 125 per alamat ini, ke 20 orang teman kita, mendingan kita masukkan uang Rp 2500 ke kotak amal atau pun disumbangkan ke orang atau tempat lainnya yang membutuhkan. Lebih jelas manfaatnya.

Dalam beberapa saat, tidak ada reaksi sms balasan dari teman saya. Ya sudah, nggak apa-apa, yang penting saya sudah mengingatkan teman saya itu bahwa sms yang diterimanya adalah sms hoax, jadi tidak perlu ditanggapi apalagi diforward ke 20 orang.
Namun ternyata setengah jam kemudian, datanglah sms dari teman saya ini. Bunyi sms-nya?
Kuk…kuk…kuk…kuk….
He.he.he…itu mah bunyi burung hantu!
Isinya begini:
Hehe..Sebetulnya aku males jg pak forwardnya tp kawatir jg …
Waduh, kok males tapi khawatir ya! Berarti percaya dong apa yang disebutkan dalam sms hoax tersebut!

Coba kita bahas sedikit isi sms itu:
Ass…tlg jgn dihps,sms ini dri ibu Said(juru kunci mekah)ia brmimpi kta Muhamad Rosulullah s.a.w bliau brpsan kuatkan ibadah,krn dunia sdh goyah dn tua,sbarkan sms ini ke 20 muslim insyallah jangka 10 hri akan dpt rezeki bsar dn bila tdk dsbar,tunggu ksulitan yg tiada hnti. Demi Allah trbukti
-Pertama ada salam berupa Ass…
Waduh, saya paling tidak suka dengan salam seperti ini. Maksudnya pasti Assalamu’alaikum….kan? Salam untuk sesama Muslim ini sangat indah karena merupakan doa untuk kita yang menerima salam. Namun penulisannya yang disingkat biar hemat dan cepat itulah yang kurang saya suka. Bisa salah arti!
Kalau kita familiar dengan kata dalam bahasa inggris untuk singkatan salam ini, tentu langsung membayangkan sesuatu..Hmm…yang berbau (memang bau ya?) kurang sopan.
-sms ini berasal dari Ibu Said(juru kunci mekah)
Saya tidak tahu apakah benar-benar ada atau tidak yang dinamakan juru kunci ini, namun secara logika seharusnya kalau berasal dari orang sana (orang Arab), kenapa sms ini menggunakan bahasa Indonesia? Berarti ada seseorang yang sudah menterjemahkannya dong! Wah, tidak asli dong! Seharusnya kalau mau di-translate, yakh aslinya tetap diikutkan, supaya lebih otentik.
-sbarkan sms ini ke 20 muslim
Wah, masak Nabi Muhammad SAW berpesan agar sms ini disebarkan! Nggak masuk akal kan?
-insyallah jangka 10 hri akan dpt rezeki bsar
Rezeki besar masak diperoleh dengan menyebarkan sms? Ini juga tidak masuk akal. Islam mengajarkan kita mencari rizki dengan bekerja keras, dan berdoa agar rizki itu benar-benar datang.
-dn bila tdk dsbar,tunggu ksulitan yg tiada hnti
Waduh, ancaman lewat sms. Menggunakan nama Rasulullah lagi!
Kita disuruh menyebarkan sms, kalau tidak menyebarkan akan mendapatkan kesulitan. Bagaimana kalau yang tidak punya uang untuk membeli pulsa? Jahat benar ancaman ini! Ditambah lagi ada kata-kata “Demi Allah trbukti

Saya tidak mau membahas sms ini secara agama (termasuk syirik/dusta atau bukan), karena saya sangat tidak berkompeten dalam hal ini. Namun dari beberapa poin di atas tersebut, sms ini sangat layak untuk tidak digubris dan tidak di-forward ke teman-teman kita. Benar! Buang-buang uang untuk sesuatu yang tidak benar dan tidak bermanfaat. Menguntungkan operator penyelenggara jasa telekomunikasi doang!

Semoga kita diberikan kekuatan untuk bisa meningkatkan amal ibadah kita kepada Allah SWT, dan selalu mengikuti keteladanan yang telah diberikan oleh Rasullah Nabi Muhammad SAW. Amin.

CP, Maret 2010

PS: Mohon maaf kepada teman-teman yang mengirim sms itu kepada saya. Tulisan saya ini bukan maksud untuk melecehkan, namun hanya untuk mengingatkan. Itu adalah hoax atau sms berantai!

Baca Selengkapnya...

Bagi sebagian besar masyarakat kita, golf merupakan olahraga mahal, yang tidak terjangkau secara biaya maupun lingkungan pergaulannya. Namun bagi segelintir orang, olahraga tersebut menjadi sangat penting dari sisi pergaulan maupun kepentingan bisnis.
Di negara-negara Asia yang maju seperti Korea dan Jepang pun, golf menjadi olahraga kalangan atas, yang sebagian besar masyarakatnya tidak berkesempatan untuk mencicipinya. Namun, untuk para ekspatriat yang berasal dari sana, yang di negaranya umumnya belum pernah merasakan sedikit pun bermain golf karena terlalu mahal biayanya, di sini golf menjadi kegiatan utama mereka dalam mengisi hari libur.
Di sini terlalu murah kali ya buat mereka! he.he.he....

Bagi orang-orang yang supersibuk, berolahraga golf di lapangan golf yang umumnya berada di luar kota menjadi kesempatan yang jarang. Maka, muncullah fasilitas untuk mengakomodasi kebutuhan berolahraga itu dengan dibangunnya Golf Driving Range (lapangan golf kecil itu lho..), yang biasanya berlokasi di sekitar pusat keramaian. Dekat dan praktis! Untuk pemula pun, golf driving range sangat cocok sebagai tempat berlatih sebelum mencoba lapangan sesungguhnya yang lebih membutuhkan teknik bermain dan kebugaran fisik.

Beruntunglah kita (kita? he.he.he..maksudnya mereka para ekspatriat!), di Cikarang Baru selain terdapat lapangan golf bertaraf internasional, juga ada golf driving range buat para pemula maupun super eksekutif yang membutuhkan berolahraga golf secara cepat dan praktis, yang lokasinya di tengah-tengah keramaian Cikarang Baru. Namun, karena lokasinya berada di kabupaten Bekasi, yang berada di wilayah Jawa Barat yang bahasa daerahnya Sunda, istilahnya pun mengalami pe-nyunda-an.

golp,golf,driving,cikarang
Tempat berlatih golp yang dekat dan praktis

Anda berminat belajar golp? Jangan lupa belajar bahasa Sunda dulu ya!...:)

Baca Selengkapnya...

Kota Tapal Batas. Itulah julukan yang diberikan kepada Bekasi, kota tempat berhuninya para blogger yang tergabung dalam komunitas Be-Blog. Dalam kaos seragam maupun di beberapa banner Be-Blog, kata-kata "Menembus Tapal Batas"' bahkan menjadi tagline-nya Be-Blog.
Saya pribadi kurang begitu paham dari mana istilah "tapal batas" ini berasal. Paling yang saya tahu, ada lagunya komponis besar kita Ismail Marzuki yang bercerita secara romantis kisah seorang gadis dalam suasana perang kemerdekaan berjudul "Melati di Tapal Batas". Dan yang dimaksud tentunya tapal batas Bekasi, kota yang menjadi salah satu pusat perjuangan di masa itu. Ini penggalan lagunya:

"Engkau gadis muda remaja
bagai sekuntum melati
engkau sumbangkan jiwa raga
di tapal batas bekasi
...."

Tapal batas? Hmm...di acara anjangsana ke Tugu Bina Bangsa (Apa Monumen Perjuangan Rakyat di Bekasi ya?) pada kegiatan Amprokan Blogger 2010-lah saya baru mengetahui mengapa Bekasi disebut kota tapal batas. Pada saat kunjungan ke monumen yang letaknya dekat dengan Taman Hutan Kota Bekasi ini, Pak Andi dosen antropologi Unisma yang merupakan seorang blogger juga, menerangkan sekilas sejarah perjuangan rakyat Indonesia di Bekasi. Rupanya, wilaya Bekasi menjadi garis demarkasi wilayah kekuasaan Belanda dengan Republik Indonesia saat itu.

hutan kota,bekasi,amprokan
Anjangsana ke Monumen Perjuangan

Para pejuang RI di Bekasi yang tidak menerima kenyataan bangsa dan negaranya kembali dijajah, berusaha untuk mempertahankan kemerdekaan yang sudah diproklamirkan oleh kedua Proklamator kita pada 17 Agustus 1945, dengan melakukan penyerangan-penyerangan terhadap pusat kekuatan Belanda di kota Bekasi. Terjadilah pertempuran-pertempuran hebat antara para pejuang RI dan pasukan tentara Belanda. Kekuatan militer yang tidak seimbang antara persenjataan modern yang dimiliki tentara Belanda didukung oleh Sekutu yang baru saja memenangkan Perang Dunia II, dengan persenjataan pejuang RI yang umumnya merupakan senjata rampasan dari tentara Jepang yang menyerah sebelum proklamasi, menimbulkan banyak korban di pihak pejuang RI. Namun demikian, pengaruhnya sangat besar terhadap kekuatan pasukan Belanda. Mereka beberapa kali dipaksa mundur ke arah Ibukota.

amprokan blogger
Monumen Perjuangan Rakyat di Bekasi, berupa 5 tugu setinggi 17 meter menggambarkan bambu runcing, senjata yang banyak digunakan saat itu

amprokan blogger
Heroisme perjuangan rakyat Indonesia di Bekasi terlukis pada relief ini

Pujangga besar kita Chairil Anwar dalam puisinya "Krawang - Bekasi" menggambarkan heroisme pejuang-pejuang RI dari daerah Bekasi ini dengan menyebutkan bahwa daerah ini menjadi tempat tulang-tulang berserakan, menandakan bahwa banyak sekali korban yang jatuh dalam rangka memperjuangkan kemerdekaan ini.
Makanya sangatlah pantas jika Bekasi dijuluki sebagai Kota Patriot, karena dari kota inilah terlahir patriot-patriot bangsa yang rela mengorbankan jiwa raganya dalam menegakkan republik ini.

blogger amprok
"...Kami Mati Muda, Yang Tinggal Tulang Diliputi Debu
Kenang-kenanglah Kami
..."

Kini, kisah perjuangan mereka diwujudkan dalam beberapa monumen yang tersebar di Bekasi, kota maupun kabupaten, salah satunya adalah yang kami kunjungi, Monumen Perjuangan Rakyat di Bekasi.
Monumen tersebut tentu saja punya makna mendalam, seakan bercerita betapa hebat dan panjang peranan rakyat Indonesia di Bekasi dalam perjuangan sebuah bangsa menegakkan kemerdekaannya. Apakah makna itu sampai kepada kita? Atau jangan-jangan kini hanya berupa bangunan tanpa makna? Seperti kondisinya sekarang yang (maaf) memprihatinkan kurang terawat?
Monumen ini seyogyanya menggugah semangat kita, generasi bangsa sekarang ini agar selalu mengingat perjuangan para pendahulunya, melanjutkan "kerja belum selesai belum apa-apa" seperti yang disuratkan dalam Krawang-Bekasinya Chairil Anwar dan mempertahankan nilai-nilai perjuangan yang mereka miliki di tengah-tengah kehidupan modern saat ini, yang tentu saja bentuk perjuangannya sangat berbeda.

Pembangunan kota pastilah memiliki bidang-bidang yang diprioritaskan, namun yang non fisik pun harus diperhatikan. Salah satunya adalah nilai-nilai patriotisme bangsa ini, yang dalam sejarah perjuangan para pendahulu kita sudah mengajarkannya. Bagaimana menjaga nilai-nilai itu agar tidak luntur?
Mudah-mudahan kegiatan Amprokan Blogger ini menghasilkan sesuatu yang bisa menggugah siapapun, baik pihak PemKot, pihak swasta maupun masyarakat luas, agar lebih peduli terhadap nasib monumen ini, dan monumen-monumen lain yang ada di Kota Tapal Batas ini.

Baca Selengkapnya...


Sungguh unik dan mungkin pertama di Indonesia, pemerintah dan warga sebuah kota merayakan ulang tahun kotanya dengan mengundang kehadiran para blogger se-Indonesia, dalam sebuah acara anjangsana dan seminar interaktif yang memakan waktu 2 hari. Adalah komunitas blogger Bekasi Be-Blog yang didukung penuh oleh pemerintah Kota Bekasi, yang berulang tahun ke-13, yang menyelenggarakan kegiatan tersebut. Kegiatannya sendiri disebut Amprokan Blogger 2010 (tentunya ada angka tahun berarti ada harapan tahun berikutnya akan diadakan lagi...Amin!), dengan istilah "amprokan" yang sangat kental Bekasi yang berarti pertemuan atau temu. Dengan tema "Blogger Cerdaskan dan Hijaukan Bekasi", panita menjanjikan kegiatan ini sangat berbobot dan tentunya bermanfaat bagi perkembangan kota Bekasi serta iklim per-blog-an di Indonesia.

Bentuk kegiatannya pun, yang diselenggarakan pada tanggal 6-7 Maret 1010 itu, sangat tidak biasa. Para peserta terutama yang berasal dari luar kota dan luar pulau (menurut catatan saya, semuanya berasal dari 14 provinsi di Indonesia) di-asrama-kan selama 2 malam. Juga para blogger tersebut diajak untuk beranjangsana ke lokasi-lokasi unik dan bernilai, seperti Taman Hutan Kota dan Tugu Bina Bangsa Bekasi, lalu sentra kerajinan (UKM) boneka dan yang paling aneh adalah diajak ke tempat pembuangan akhir (TPA) sampah kota Bekasi. Selanjutnya adalah kunjungan ke sebuah universitas di Cikarang yang berada di wilayah saudaranya kota Bekasi ini, yaitu di kabupaten Bekasi, dan Botanics Garden, sebuah kebun raya yang dibangun oleh pihak swasta di lokasi yang tidak jauh dari universitas tersebut.


hutan kota,bekasi,amprokan
Kunjungan Bloggers ke Hutan Kota


Pulang dari lokasi-lokasi tersebut, para blogger ditantang untuk menge-blog di lokasi pendopo Balai Kota Bekasi, untuk menceritakan pengalaman mereka selama kunjungan ke lokasi-lokasi anjangsana tadi dalam acara Live Blogging Competition. Lalu malamnya diisi dengan acara sarasehan, meskipun aktualnya lebih berupa hiburan panggung, musik dan lagu-lagu. Acara terakhir di hari pertama itu adalah Midnight Talkshow menampilkan 2 orang selebritis yang juga merupakan blogger, yaitu Risa Amrikasari dan Jane Shalimar.
Di hari kedua, kegiatan diisi dengan Seminar Interaktif dengan tema "Green Cybercity dan Peran Komunitas Blogger" dan "E-government, Blogger dan Pemberdayaan Masyarakat" menampilkan pembicara-pembicara perwakilan Menkominfo, perwakilan bupati Sragen (sebagai kabupaten yang dianggap sukses menyelenggarakan e-government), tokoh-tokoh blogger nasional seperti Budi Putra dan Romi Satria Wahono, serta Nukman Lutfhie. "Green Cibercity" dan "E-government" yang didambakan untuk terwujud oleh banyak pemerintah daerah di Indonesia (kapan ya?) dan tentunya warganya juga, merupakan issue menarik untuk dibicarakan, sehingga seminar interaktif yang merupakan bagian dari Amprokan Blogger 2010 ini menjadi sangat amat berharga untuk dilewatkan.

Dan semuanya berlangsung sukses! Saya sendiri pun turut senang dan sangat terkesan mengikuti kegiatan ini sebagai salah satu pesertanya, meskipun hanya hari pertama. Very impressive!

Be-Blog yang usianya masih belia ini (baru beberapa bulan lho!) sangat beruntung menghuni kota yang memiliki walikota seorang H. Mochtar Mohammad, yang begitu besar perhatiannya terhadap kegiatan komunitas blogger, sehingga Be-Blog bisa membuat acara hebat berskala nasional ini atas dukungan pemerintah Kota Bekasi, dan tentunya para sponsor.
PemKot Bekasi pun sangat mengetahui potensi yang dimiliki para blogger yang bernaung di Be-Blog, dengan sumber daya manusia yang mumpuni, sehingga berharap kegiatan Amprokan ini bermanfaat positif mengangkat citra Kota Bekasi dan tentu saja para blogger yang hadir di kegiatan ini bisa membantu mempromosikan Kota Bekasi. Mempromosikan program kerja pemerintah kota Bekasi, juga keunggulan-keunggulan dan keunikan yang dimiliki Bekasi. Lalu menawarkan potensi ekonomi yang luar biasa terhadap investor dan menampilkan produk-produk hasil karya warga Bekasi yang bisa dijual baik untuk pasar lokal maupun pasar mancanegara, serta potensi wisata yang menjanjikan.

Dengan menyadari kekuatan dahsyat yang dimiliki oleh komunitas blogger se-Indonesia (bloggers’ power) pemerintah Kota Bekasi dengan cerdas telah menjadikan para blogger sebagai mitra strategisi lewat kegiatan Amprokan Blogger ini. Sementara bagi Be-Blog, Amprokan ini bisa dijadikan ajang pembuktian diri kemampuan komunitas ini dalam menghelat kegiatan berskala nasioanal dan juga dalam kiprah di dunia blogging Indonesia.




Selamat bagi Be-Blog, didukung PemKot Bekasi, yang telah sukses menyelenggarakan Amprokan Blogger 2010!

CP, Mar 2010

Baca Selengkapnya...
;;