"Lama banget sih Pah!" gerutu Sasha anak saya sewaktu kami mengantri di kasir sebuah hypermarket. Saat itu memang antrian sedang panjang, membuat kita yang menunggu cukup merasa bosan.
"Sabar dong De, kan di depan kita orangnya masih banyak!" Andra mencoba menyabarkan adiknya.
Kami mengantri sudah hampir setengah jam, namun di depan masih ada beberapa orang. Sementara itu, istri saya masih di antara rak-rak barang mencari barang-barang yang diperlukan. Sengaja seperti itu, sebelum acara belanja istri saya ini selesai saya diiringi anak-anak sudah membawa troli masuk antrian ke kasir, supaya mendapatkan tempat tidak terlalu belakang.


"Pah, tiap orang kan butuh waktu 10 menit. Di depan kita masih ada 3 orang, jadi kita masih harus menunggu 30 menit lagi deh!" celetuk Andra. Anak saya yang duduk di kelas 4 SD ini memang senang mengamati hal-hal dan punya ide-ide seperti itu.
"Masak? Emang bener? Wah, kalau bener, berarti kita masih lama dong nunggu giliran!" tukas saya setengah tidak percaya.
Sasha pun wajahnya terlihat makin cemberut, merasa bahwa dia harus menunggu lebih lama untuk menikmati makanan dan minuman kesukaannya yang tadi dia ambil. Saya memang membiasakan anak-anak supaya tidak memakan makanan dan meminum minuman yang belum dibayar.


Waduh, kalau memang benar satu pembelanja saat dilayani oleh kasir membutuhkan waktu selama 10 menit, berarti kami masih harus menunggu 30 menit, waktu yang tidak sebentar. Ditambah kami pun tadi sudah setengah jam berada di dalam antrian. Masak mau bayar belanjaan saja harus menunggu selama satu jam?
Penasaran dengan pernyataan Andra tadi, pada saat menjelang pergantian giliran pembelanja di depan kami, saya rogoh kantung baju mengambil hape. Saya mencoba mengaktifkan fungsi stopwatch pada hape, dan ketika pembelanja berikutnya mendapatkan giliran, mulailah saya mengukur berapa lama waktu yang dibutuhkan pembelanja tersebut untuk menyelesaikan gilirannya.
1 detik, 2 detik, 3 detik.... perhitungan waktu mulai berjalan. Satu menit...dua menit...tiga menit....empat menit..., belum selesai. Wah, jangan-jangan memang benar 10 menit seperti dikatakan si Andra! Angka-angka stopwatch di hape terus bergerak sampai pembelanja tersebut selesai menerima uang kembalian dari kasir. Stopp!..Ternyata waktu yang dibutuhkan 6 menit 19 detik.
Wah, lama juga ya! Tapi untungnya tidak selama yang dikatakan Andra.


Pembelanja berikutnya mendapat giliran. Saya lihat belanjaannya menumpuk juga hampir memenuhi trolinya. Hitungan stopwatch saya reset untuk mengukur waktu pembelanja yang ini. Satu menit dua menit tiga menit...empat menit dilewati...penunjukan stopwatch berhenti di angka 4 menit 37 detik. Alhamdulillah, waktunya lebih singkat daripada yang tadi.

Kini tiba giliran kami, dan istri saya pun sudah berada di antara kami.
Sambil membantu istri saya menyusun barang-barang di meja kasir, stop watch tetap dijalankan. Satu per satu barang-barang belanjaan kami di-scan oleh kasir yang cukup cekatan. Cukup cepat sih rasanya! Saya menggeser barang-barang ke depan kasir, sementara istri saya di depan membungkus barang-barang yang sudah melewati kasir. Sampai akhirnya saya menerima kembali kartu kredit dan struk pembayaran dari kasir...stopp! Saya menekan tombol stop pada hape, dan angka stopwatch menunjukkan waktu yang dibutuhkan 5:12 detik. Lama juga ya ternyata!


cikarang,belanja,supermarket,hypermarket

cikarang,belanja,supermarket,hypermarket

cikarang,belanja,supermarket,hypermarket
Suasana Tempat Perbelanjaan di Cikarang pada Akhir Bulan

Demikian secuil pengalaman beberapa waktu yang lalu pada saat saya dan keluarga berbelanja di sebuah hypermarket yang ada di Cikarang. Waktunya memang pada akhir pekan (weekend) di akhir bulan, suatu waktu yang kurang pas untuk belanja dengan nyaman. Pada waktu tersebut, jumlah pengunjung pusat-pusat perbelanjaan di Cikarang membludak, sangat kontras kondisinya dibandingkan pada waktu-waktu yang lain. Maklum, pada setiap akhir bulan, mulai sekitar tanggal 25, sebagian dari masyarakat Cikarang yang merupakan para pekerja sektor industri di pabrik-pabrik/perusahaan manufaktur di sekitaran Cikarang, menerima upah/gaji dari perusahaannya masing-masing.

Sudah menjadi tradisi, setiap habis menerima uang upah tersebut, orang-orang menjadi bergairah untuk berbelanja dan pergi jalan-jalan. Yang berbelanja, tentu saja untuk mengisi lumbung rumah tangganya untuk kebutuhan satu bulan ke depan, termasuk keluarga kami. Para pengusaha kuliner boleh bersenang di waktu ini karena orang-orang sontak menjadi lebih royal untuk jajan atau makan di luar. Gairah ekonomi meningkat di masa-masa ini.
Jalanan menjadi lebih ramai di akhir pekan, terlebih di jalanan utama Cikarang Baru. Di malam hari, lalu lintas menjadi padat dengan berseliwerannya puluhan bahkan ratusan sepeda motor, sementara mobil-mobil yang berada di antaranya harus mengalah. Pedagang kaki lima dan kendaraan parkir yang memakan badan jalan membuat jalanan yang lebar terasa menjadi sempit. Jalur hijau utama di Jalan Kedasih Raya dan Kasuari Raya harus rela berubah menjadi arena wisata para muda-mudi dan juga keluarga.

Kembali ke cerita berbelanja tadi. Biasanya kami berbelanja sebelum tanggal 25, karena sebelum tanggal itu tempat-tempat perbelanjaan belum terlalu penuh dengan orang-orang yang berbelanja. Memang belum gajian, tapi karena saya bisa ngutang (he.he.he..maksudnya bayar menggunakan kartu kredit), jadilah kami bisa berbelanja bulanan di waktu tersebut sementara pembayaran kartu kredit tersebut dilakukan di awal bulan kedua berikutnya.

Untuk menghindari antrian panjang seperti itu dan supaya waktu kita lebih efisien dalam berbelanja, ada beberapa tips yang bisa kita lakukan:
- Belanja sebelum tanggal 25 tentunya, sebelum orang-orang lain gajian.
Ini harus pintar-pintar mengatur keuangan rumah tangga supaya jadwal belanja kita tidak tergantung waktu gajian.
- Begitu masuk area perbelanjaan, langsunglah masuk ke antrian.
Syaratnya anda datang ke sana harus beserta istri/suami, atau pacar, atau teman atau siapapun yang bisa menemani. Jadi sementara istri belanja, anda sudah berdiri manis di dalam antrian. Atau sebaliknya!
Kalau anda datangnya sendiri, lupakan ide ini..he.he.he..
- Belanja pada waktu supermarket/hypermarket baru buka.
Datanglah sepagi mungkin. Kalau perlu, ikut menunggu pintu dibuka bareng karyawan-karyawannya, he.he.he...
Sebelum jam 12 siang, biasanya tempat-tempat perbelanjaan belum begitu ramai. Pada saat prime time, sekitar jam 20-21 malam, sangat tidak tepat bagi kita berbelanja.
- Hindari mengambil barang yang barcode-nya tidak/kurang jelas.
Barcode yang tidak/kurang jelas berpotensi pada kurang lancarnya proses scanning di kasir, yang akhirnya kita harus menunggu kasir tersebut mengecek harga atau mengkonfirmasi kebenaran harganya. Kasihan kita sendiri dan orang-orang di belakang kita yang menunggu.
- Kelompokkan barang yang sama di depan kasir.
Kasir tinggal men-scan satu barang, dan mengalikan dengan jumlah barangnya. Jika barang yang sama terpisah-pisah, kasir bisa-bisa men-scan beberapa kali.
- Siapkan dompet dan uang anda, sebisa mungkin ada uang pas atau pecahan kecil.
Jangan sampai pas kita mau bayar, kita sadar dompet kita tertinggal di rumah. Malu banget tuh!
Tempat belanja tersebut memang berkewajiban memberikan uang kembalian jika kita membayar berlebih, namun jika proses pengurusan uang kembalian itu memakan waktu, yang rugi adalah kita sendiri.
- Periksa validitas dan limit kartu kredit atau saldo kartu debit anda kalau menggunakan kartu.
Ini menghindari kartu yang bermasalah, tidak bisa diproses, yang akhirnya kita harus membatalkan belanja kita, sementara kita tidak membawa uang cash. Capek deh!
- Berbelanjalan secara bijak, jangan berlebihan.
Jangan mengambil barang-barang yang tidak begitu dibutuhkan, dan juga jangan mudah tergiur oleh barang-barang karena harganya sedang diskon padahal kita tidak begitu membutuhkannya.
- Terakhir cek kembali barang-barang yang akan diserahkan kepada kasir.
Kadang-kadang ada barang yang tidak sengaja masuk ke keranjang/troli belanja kita jadi kita bisa membatalkannya di kasir.

Jangan lupa sisihkan uang kita untuk saudara-saudara kita yang menjadi korban banjir di Bekasi dan Karawang ini.
Selamat menerima uang gaji, serta menikmati akhir pekan dan liburan akhir bulan ini.

Salam,

Ceppi
http://ceppi-prihadi.blogspot.com

0 Comments:

Post a Comment