Cilemahabang:
Sejatinya sungai kecil/pendek, yg berhulu di sekitar Cibarusah/Jonggol.
Dengan perkembangan pemukiman di sepanjang alirannya dari Cibarusah sampai Lemahabang, resapan air dihulu berkurang sangat signifikan, sebagai akibatnya bila terjadi hujan di daerah Cibarusah sampai lemah abang, air cepat memenuhi Cilemahabang.
Karena wilayah Cikarang baru lebih ke hilir maka sangat berpotensi banjir akibat air yg tiba2 melimpah melalui sungai ini.
Menurut saya. Kondisi sekarang ini, kita tidak bisa banyak berharap untuk mencegah banjir sungai ini, kecuali ada kebijakan untuk mengembalikan sebagian resapan air di daerah hulu. Untuk mencegah banjir limpahan air semestinya di Cikarang baru sungai ini di isolasi/tertutup, jadi air yg berlimpah hanya lewat saja. untuk drainase di Cikarang Baru di sisi barat irigasi raya maupun sisi barat cilemahabag harus dibuat saluran terpisah yg bertemu dengan Cilemah abang maupun Cikarang lebih ke hilir lagi.

Khusus antara sisi barat irigasi raya dan timur cilemahabang sebenarnya sudah ada salurannya sepanjang jalan dari pertigaan irigasi raya dan Cikarang Baru Raya (golf), saat ini sampai depan sekolah al-azhar.
Semestinya perumahan seperti puspita/puspa, mekar indah drainasenya ke saluran ini, tapi sekarang masih bermuara ke cilemahabang akibatnya tidak bisa diisolasi dari cilemahabang.
dan Semestinya juga saluran ini lebih lebar.

Namun saluran2 drainase tersebut diatas pun tetap akan mengakibatkan bottleneck di cilemahabang di sekitar bendungan karana drainase2i tetap harus bertemu cilemahabang sebelum bendungan di Lemahabang (samping jalan masuk BCL)

Cipegadungan:
Sejatinya juga adalah sungai lebih pendek lagi yg berhulu di Cikarang baru sekitar kalimalang. Sungai kecil ini diperbesar untuk menampung limpahan air dari permukaan lahan Cikarang baru disebelah timur irigasi raya. Sayangnya selepas Cikarang baru sungainya tetap saja pada ukuran aslinya/semula, sehingga terjadi penyempitan sungai begitu keluar area Cikarang Baru, akibatnya kalau curah hujan cukup lama di Cikarang Baru sendiri akan mengakibatkan sungai/saluran di wilayah Cikarang Baru meluap. Bila sisi timur Cipegadungan dibangun lagi tanpa memikirkan untuk mempertahankan resapan, akan berdampak banjir perumahan Cikarang baru di sisi timur irigasi raya.


Jadi sebenarnya Cikarang Baru tetap selalu dalam bahaya banjir apalagi di tahun2 mendatang, kecuali ada kesadaran bersama di semua daerah pembangunan sepanjang aliran cilamahababng untuk emningkatkan kecepatan resapan air ke tanah di wilayah masing2.


Analisa yang mantap....
Khusus Kali Normalisasi Cipegadungan, saat ini - terutama saat hujan - maka 90% debitnya adalah datang dari sisi timur kali yang jauh lebih luas - sekitar 10X lipat lebih luas dari sisi barat bila dihitung pada titik tinggi saluran irigasi.
Sejak lahan yang masih luas di seberang timur sana diratakan, pohon dihabisi, cut and fill... maka air hujan langsung bablas tanpa nyangkut-nyangkut lagi masuk ke kali Cipegadungan, tak ada yang menahan lagi.
Setidaknya ada 4 titik terjun kolektip air dari lahan tersebut ke Cipegadungan:
- Ujung selatan sekitaran Jerapah
- Agak ke hilir sekitaran Beruang Raya ruas Timur
- Agak ke hilir lagi tepat di depan rumah kami atau lurusan arah Puma 1
- Di seberang lahan Simprug Garden sekitar pertigaan menuju Pasar Pestipal

Dalam keadaan hujan lebat, maka air tumpah begitu saja dari titik sporadis sepanjang kali Cipegadungan.


Menambahkan foto-foto untuk analisa Pak Rivaldi dan Pak Firman

Cipegadungan dekat kalimalang hanyalah sebuah saluran air kecil


Area luas di sebelah timur kali Cipegadungan, terbesar penyumbang tumpahan air ke kali

Salah satu titik terjun air dari kawasan timur Cipegadungan, depan rumah Pak Firman

Tikungan kali dari kawasan belakang Rusa menuju depan Simprug Garden


Kali Cipegadungan tepat depan Simprug Garden, sudah menjadi kali besar


Titik terjun dari area seberang kali Cipegadungan, depan Simprug Garden


Kali Cipegadungan, ke arah timur dari jembatan Tropikana (saya tidak tahu kali ini bermuara di mana)

Dalam kondisi Cikarang dan sekitarnya diguyur hujan deras, kali yg di hulunya benar-benar imut ini ternyata menjadi seperti ini


Ini bahkan kondisi sesudah beberapa jam hujan berhenti total (foto courtesy of Pak Firman)


kalau air kali penuh...tentu jalan raya pun kebagian luapannya (foto courtesy of Pak Sulis)

Jika Cipegadungan bisa seperti itu...bagaimana dengan kali Cilemahabang yang muaranya di daerah Jonggol/Cibarusah, dan melewati banyak kawasan perumahan sebelum mencapai Cikarang Baru?

Kalau dilihat di google earth, kali Cipegadungan akan bertemu dengan
Cilemahabang di daerah Karang Rahayu. Bersama Cikarang muara sungai2 ini
bermuara di teluk Jakarta tapi tidak sampai menyatu dengan aliran sungai
Citarum.

0 Comments:

Post a Comment