Perbincangan mengenai aktivitas bersepeda dan hal-hal yang terkait dengannya, sudah sering terlontar di milis CikarangBaru. Namun, baru sebatas perbincangan dengan cerita dari beberapa member yang memang penghobi olah raga sepeda atau pun pengguna sepeda sehari-hari.

Sampai suatu ketika, salah seorang teman kita Oom Sanusi mencetuskan ide bersepeda sehat dan santai bersama pada suatu Minggu pagi, namun sayangnya tidak mendapatkan respon dari teman-teman yang lain. Semua punya acara sendiri-sendiri.

Minggu lalu, ide itu dimunculkan kembali oleh Pak Wawan, bos dari Netcomm Corp, yang memang sering berolahraga sepeda setiap pagi. Waktunya adalah pada hari Minggu pagi kemarin tanggal 28 November 2010, dengan rute yang sudah ditentukan, yaitu mengelilingi perumahan Cikarang Baru, dari depan Netcomm di jalan Anggrek Raya hingga Kupat Tahu Bandung di jalan Rusa Raya. Alhamdulillah, gayung bersambut, beberapa member lain antusias mengikuti ajakan tersebut. Bahkan, juragan bisnis kuliner Pak Ato, selain menyatakan kesertaan dalam kegiatan itu, juga menawarkan tempat istirahat bagi para peserta di lapak Kupat Tahu Bandung (KTB) Mang Oman di jalan Rusa Raya. Tentunya dengan jamuan kupat tahu secara gratis. Menyenangkan, bukan?

Hari Minggu itu datanglah, dan acara bersepeda sehat dan santai Milis CikarangBaru dimulai dengan berkumpulnya para peserta di depan toko Netcomm, yang menyediakan One Stop Services bagi kebutuhan IT anda. Di pagi yang cerah itu, pada saat saya tiba di lokasi, sudah terlihat Pak Ato dan junior, Pak Rivaldi dan junior, Pak Yani Pitono dan junior, serta Oom Sanusi yang datang "sorangan wae". Tuan rumah sekaligus komandan, Pak Wawan Bajuri yang saat itu tidak membawa "bajaj"-nya karena memang tidak punya, ditemani puteri bungsunya yang cantik. Terakhir yang datang, adalah Pak Didit, warga perumahan Delta Mas yang gaulnya di Cikarang Baru. Kami semua menunggu waktu start dengan beramah tamah, mengobrol bersenda gurau, seraya menikmati bubur kacang ijo dan roti yang memang disediakan oleh Pak Wawan.

Yang belum sarapan, tentu saja bubur kacang plus roti ini menjadi bahan bakar bagi tubuh, yang menyehatkan dan tidak menimbulkan polusi udaraa, supaya bisa menggowes sepeda mengikuti rute yang sudah ditentukan. Yang sudah sarapan, tentu tidak masalah menambah lagi isi perut dengan hidangan selamat datang tersebut. Orang gratis kok!

mini-PICT0020.JPG

Mengisi tubuh dengan bahan bakar organik, segelas kacang ijo dan sebuah roti. Boleh lebih!

mini-PICT0032.JPG

Pengundang sekaligus komandan acara, Pak Wawan dengan puteri tercinta

Karena ini adalah acara sepeda sehat dan santai, tidak ada ketentuan apa pun bagi peserta dalam mengikutinya. Sepeda boleh tipe apa saja, mau sepeda gunung, sepeda modifikasi seperti misalnya sepeda jangkung, sepeda onthel, atau sepeda mini pun tidak masalah. Bahkan, sepeda roda tiga diperbolehkan untuk ikut, baik yang roda duanya di belakang maupun yang roda duanya di depan. Yang penting, sepeda yang digowes!

Pakaian dan perlengkapan juga bebas, sehingga tidak heran, penampilan peserta yang datang bermacam-macam.

3kategori.jpg

3 tipe peserta: serius, agak santai, dan santai banget

Karena bubur kacang ijo-nya masih banyak, sementara acara keliling akan dimulai, Pak Wawan memanggil para ibu petugas kebersihan berbaju jingga, yang pada pagi hari itu sedang sibuk membersihkan jalur hijau di depan Netcomm (ini kayaknya yang dibayar oleh kita lewat iuran boulevard !), untuk turut menikmati kacang ijo dan roti yang disediakan.

Sampah-sampah yang berserakan hasil ketidakpedulian warga Cikarang Baru terhadap lingkungannya memang selalu membuat mereka sibuk.

mini-PICT0035.JPG

Pasukan oranye pun turut kecipratan kacang ijo dan roti

Akhirnya, acara keliling pun akan segera dimulai. Sang komandan memberikan briefing singkat kepada peserta terlebih dahulu mengenai rute yang akan dilalui, yang diakhiri dengan doa untuk keselamatan bersama selama kegiatan.

mini-PICT0039.JPG

Briefing dari "commander in chief" menjelang bendera start diangkat

Berangkatlah rombongan sepeda santai dan sehat Milis Cikarang Baru ini, dari Netcomm menuju Kedasih 8 samping Wisma Mattel, dengan tentunya berputar terlebih dahulu di depan Multi Culture Center (MCC) dan menyusuri Anggrek Raya dilanjut Kedasih Raya. Iring-iringan rombongan berbagai umur ini, meskipun tidak begitu banyak pesertanya, cukup menarik perhatian orang-orang yang melihat sepanjang jalan yang dilalui.

"Wah, rombongan dari mana nih?" tanya mereka dalam hati, "Kok macam-macam ya pesertanya, pemimpinnya bapak-bapak gemuk yang selalu tersenyum, terus ada yang kelihatan pesepeda profesional, dan ada anak-anak juga. Eh, bahkan balita pun ikut!" (Juniornya Pak Yani memang masih berumur di bawah 2 tahun. Betul kan Pak Yani?)

mini-PICT0045.JPG

Dimulai dengan menyusuri jantung Cikarang Baru, Kedasih Raya (Bu Yanti lihatnya sebelah mana, ya?)

Sampai di samping Wisma Mattel, rombongan berbelok masuk jalan Kedasih 8. Pak Wawan yang selalu berada di depan menjadi foraider pembuka jalan, dan menghentikan arus lalu lintas dari arah lain sehingga para peserta bisa dengan lancar menggowes sepedanya tanpa khawatir terpotong arusnya oleh kendaraan lain. Aneh bin ajaib, kendaraan-kendaraan berhenti untuk memberikan jalan bagi para pesepeda gado-gado ini. Ah, itu pasti gara-gara jalannya ditutup Pak Wawan sih!...hehehe...

Saya berada di belakang mengambil gambar teman-teman sambil terus menggowes sepeda mengikuti rombongan.

mini-PICT0048.JPG

Dari Kedasih 8 berbelok ke kampung Penjalin, sementara Pak Wawan menutupi jalan dari arah sana.

Dari Kedasih 8, rombongan berbelok menyeberang jembatan masuk ke kawasan Penjalin. Jalan yang relatif sempit dan rumah-rumah yang berdempet di kawasan ini, cukup memberikan pemandangan dan kesan tersendiri bagi peserta.

Ini lingkungan kita. Kita harus tahu, dan juga harus berinteraksi dengan warga di sana.

mini-PICT0049.JPG

Menyusuri jalanan kampung Penjalin

Keluar dari Penjalin adalah jalan Industri Selatan, kami melanjutkan ke arah perempatan VGI, dan berbelok kiri lalu melewati pabrik-pabrik di sekitar itu. 

mini-PICT0052.JPG

Sang kriminolog Cikarang Baru sedang bercakap-cakap dengan seseorang (Kalau sedang mengendarai sepeda, terkena aturan dilarang menggunakan hape nggak ya, Pak?)

mini-PICT0054.JPG

Menyusuri kawasan industri Jababeka II, yang kalau hujan lebat jalanannya sering terendam air.

Karena hari itu hari Minggu, jalanan di kawasan ini cukup sepi. Tidak terlihat karyawan dan aktivitas pabrik yang biasanya pada hari kerja selalu ramai. Bersepeda pun semakin santai.

mini-PICT0058.JPG

Berbelok menyebrang jembatan kawasan - perumahan

Selepas dari jembatan yang memisahkan kawasan industri dan perumahan, rombongan berbelok ke arah kanan mengambil arah ke jalan Tapir 3. Melewati rumah teman kita Pak Harminto Andi dan juga Pak Yuwono.

mini-PICT0063.JPG

Membelah kawasan Beruang

Dari Tapir 3 lurus terus adalah jalan Beruang 8, di mana terdapat sebuah warung yang merupakan lokasi TKP perampokan bersenjata beberapa waktu yang lalu. Hiiy...di Cikarang Baru memang kita harus selalu waspada. Seperti aman...tapi potensi kriminalitas sangat besar!

Dari Beruang 8, menyeberang Beruang Raya, kami masuk jalan Panda yang menuju Mesjid Al Madani. Di sekitar mesjid, Pak Wawan bertanya kepada seorang bapak, di mana tempat tinggal Pak Ananto, teman kita yang sangat populer.

Tapi...kok bapak tersebut tidak tahu ya? Tidak kenal Pak Ustadz?

Pak Wawan mengerenyitkan dahi, penasaran. Kok bisa, ya?

mini-PICT0064.JPG

Sempat berhenti untuk bertanya ketika mencari rumah Ustadz Ananto

"Wah, kita salah lokasi nih! Seharusnya kita ambil Panda yang ke arah barat!" seru Pak Wawan sambil memberi komando agar rombongan bergerak lagi menuju daerah Panda sektor barat.

Akhirnya kami bergerak lagi menuju cluster Panda yang berada di sebelah barat jalan Tarum Barat I. Beberapa kali belok, dan sempat menuju rumah Pak Amril yang blogger di Antilop 5, namun ternyata pintu pagarnya digembok, akhirnya setelah sedikit mencari-cari, Pak Wawan ingat juga di mana lokasi rumah Pak Ananto, sehingga kami bisa sampai juga ke rumah beliau. Eh...tapi kosong ya?

Kata tetangga depan rumahnya, yang kebetulan sedang berada di luar, Pak Ananto sekeluarga sedang ke Jakarta.

Oooo...sayang sekali ya! Padahal kita ingin sowan ke Pak Ananto dan keluarga.

mini-PICT0072.JPG

Akhirnya berfoto dulu di depan sebuah rumah yang sedang ditinggal penghuninya.

Dari situ, perjalanan dilanjutkan dengan bergerak kembali ke jalan Beruang Raya. Berhenti dan beristirahat di depan rumah Pak Yani, yang ternyata istrinya sudah menyiapkan minuman air mineral dingin dan sepiring penuh gorengan.

Wah, makan dan minum lagi nih!...Ternyata memang bersepeda menyenangkan. Tidak bikin haus dan juga tidak bikin lapar!

Di sini, Pak Ipung datang untuk menengok kami. Rupanya beliau sedang sibuk menyiapkan acara pelatihan membuat mie dengan teman-temannya dari grup Mie Sehati, sehingga beliau tidak bisa ikut bergabung.

mini-PICT0081.JPG

Istirahat sejenak di rumah Beruang Raya

Setelah makan dan minum di depan rumah Pak Yani, kami melanjutkan kembali perjalanan ke arah timur, melintasi jalan pintas dari jalan Irigasi Raya menuju kawasan Anoa Jerapah. Rombongan bertambah lagi satu orang, yakni junior Pak Yani, kakaknya junior yang ikut dari Netcomm. Jadilah balita bertambah menjadi 2 orang.

mini-PICT0087.JPG

Lanjut menembus jalan pintas menuju kawasan Anoa-Jerapah (terlihat di sebelah kiri GOR Tanaya)

Masuk ke kawasan Jerapah, kami sempat melewati rumah sang bos Netcomm. Tidak mampir, karena suguhannya sudah dibawa ke Netcomm tadi, hehehe...Hanya yang kami lihat sebuah antena menjulang tinggi dari rumah tersebut, antena wireless Cikarang Online, yang memancarkan sinyal-sinyal data berkecepatan tinggi.

mini-PICT0092.JPG

Mulai memasuki kawasan Jerapah, namun tidak ditemukan seekor pun jerapah di sini...hehehe...

Keluar dari cluster Jerapah, kami menjumpai sebuah kali yang pernah diinvestigasi secara lengkap oleh Pak Rivaldi, yaitu Kali Cipegadungan. Dari situ, kami menyusuri jalan pinggiran kali tersebut ke arah kawasan Rusa, yang merupakan jalan bernama Cipegadungan Raya (cpgd-r, lho kok kayak nama member milis?!). Jalannya cukup rindang, dengan pohon-pohon besar di sebelah kanan di pinggir kali. Pemandangan ke arah seberang kali, lepas jauh dengan hamparan sawah menghijau, dibatasi perbukitan Rawa Banteng. Sayang, pemandangan lepas tersebut usianya tidak akan panjang, karena pihak Jababeka akan mengubahnya menjadi sebuah proyek besar. Entah proyek apa.

mini-PICT0094.JPG

Menyusuri tepian Kali Cipegadungan yang rindang

Tibalah kami di rumah member milis, yang ternyata adalah pemilik inisial cpgd-r. Beliau adalah Pak Firman!

Di sini kami tidak dijamu dengan makan dan minum, beliau justru menyuguhi dengan duren! Duren 3 rasa lagi.

Wah, enak banget dong!

Sayang...durennya masih berupa bibit. Artinya kami harus menunggu paling cepat empat tahun lagi untuk bisa menikmati kelezatan buah duren tersebut. Ada 3 orang teman kita yang kebagian bibit duren tersebut.

mini-PICT0101.JPG

Istirahat sejenak lagi di depan rumah cpgd-r

Perjalanan dilanjut dengan masih menyusuri pinggiran kali ke kawasan Rusa, masuk ke jalan Rusa Raya, untuk menuju Kupat Tahu Bandung setelah melewati lapangan fasos/fasum yang banyak bangunan haramnya (tadi baru dibahas).

mini-PICT0109.JPG

Kawasan Rusa Raya

mini-PICT0115.JPG

Berhenti di Kupat Tahu Bandung

Di sini kami beristirahat, sambil mengenyangkan perut dengan kupat tahu jamuan Pak Ato, yang benar-benar terasa enak dan nikmat. Enak bukan cuma karena gratis dan habis capek bersepeda keliling, tapi karena kupat tahu ini memang enak, really delicious!. Racikan bumbu kacangnya benar-benar terasa kacangnya dengan paduan gurih dan manis yang pas, dengan tahu bandung yang segar lembut untuk dikunyah dan kupatnya yang empuk halus dari beras berkualitas. Terima kasih, Pak Ato, atas jamuannya! Jangan bosan-bosan ya!...hehehe...

mini-PICT0118.JPG

Mengobrol setelah menyikat habis kupat tahu KTB yang benar-benar maknyosss...

Setelah kupat tahu habis, kami berehat sejenak membiarkan makanan turun ke perut sambil mendengarkan cerita Pak Ato dalam mengembangkan dan menjalan bisnis kulinernya. Luar biasa, benar-benar Pak Ato ini seorang suhu!

Akhirnya, dari KTB ini, saya dan Pak Yani serta keluarga (rupanya di KTB ini Pak Yani ketambahan lagi istri dan anak yang menyusul) langsung pulang ke rumah karena ada keperluan lain. Sementara yang lain, melanjutkan petualangan ke Pasar Festival.

Benar-benar acara yang menyenangkan. Bersepedanya, jalan-jalannya, pemandangannya, makan dan minumnya....serta rasa kekeluargaan yang makin tumbuh dan berkembang di antara kita.

Mudah-mudahan di kegiatan bersepeda berikutnya, makin banyak member milis yang bisa ikut serta.

Salam,

http://ceppi-prihadi.blogspot.com

http://bloggercikarang.com

0 Comments:

Post a Comment