Sorak-sorai gembira dan jingkrakan kegirangan para penggila sepakbola dan juga warga Cikarang Baru yang hadir, mewarnai usainya pertandingan sepakbola Piala AFF 2010 antara kesebelasan Indonesia vs Malaysia, yang disaksikan lewat layar putih lebar yang terbentang di dinding ruko sebelah ruko Distro "Ops Aseli ti Bandung", dalam acara "nonton bareng" semalam di Ruko Arta Niaga Cikarang Baru.

Kemenangan yang sangat telak dengan skor 5 - 1 laskar "Garuda di Dadaku" atas pasukan dari semenanjung Malaya ini, membangkitkan kepercayaan para penggemar setianya serta tentunya rasa bangga memiliki kesebelasan nasional yang bisa diandalkan. Rasa nasionalisme pun turut berkobar, mengingat dengan Malaysia ini bangsa kita masih memiliki beberapa ganjalan sehubungan dengan masalah batas wilayah antar negara, masalah tenaga kerja kita yang ada di sana yang mendapat perlakuan kurang manusiawi, masalah pencaplokan aset budaya kita, dan lain-lain. Meskipun pertandingan itu barulah merupakan awal, kemenangan ini sangat penting sebagai modal untuk menghadapi pertandingan-pertandingan berikutnya dengan lawan-lawan yang lebih berat.

Acara nonton bareng yang diselenggarakan oleh Pak Faisal Mahbub, owner dari Distro "Ops Aseli ti Bandung" dan kawan-kawan ini, dipersembahkan untuk masyarakat Cikarang Baru penggemar sepak bola. Juga sebagai tanda kecintaan dan dukungan pemrakarsa komunitas musik lawas Cikarang ini terhadap kesebelasan nasional yang tengah berjuang membela kehormatan Indonesia. Dengan nonton bareng, masyarakat pencinta kesebelasan nasional di Cikarang khususnya di Cikarang Baru, bisa berkumpul dan mengekspresikan dukungannya bersama-sama. Menonton layar besar dan lebar beramai-ramai, bersorak-sorak ramai-ramai, bergembira beramai-ramai, sangat berbeda rasanya bila dibandingkan dengan menonton sendiri lewat layar televisi di rumah.

Pak Faisal, yang juga seorang kibordis handal ini, sudah menyatakan komitmennya akan menyelenggarakan acara nonton bareng setiap timnas tampil selama Piala AFF 2010 ini berlangsung (dengan catatan tidak turun hujan). Jadi warga Cikarang Baru, khususnya anggota milis CikarangBaru, dipersilakan datang beramai-ramai hadir di setiap waktu pertandingan yang dilakoni timnas kita. Nonton bareng sekalian kopdar dan saling mengenal bagi yang belum kenal muka para anggota milis Cikarang Baru ini. Masak sih selama ini cuma tahu nama doang! Kalau ketemu di jalan, pahare-hare (bahasa Sunda: saling cuek) aja dong!

Suasana acara "Nonton Bareng" yang diselenggarakan oleh Distro "Ops Aseli ti Bandung"


Terlihat direktur Distro "Ops" di antara kawan-kawannya (nomor lima dari kanan), di deretan tempat duduk VIP.


Usai acara nonton bareng, saya berkesempatan melihat-lihat jeroannya Distro "Ops Aseli ti Bandung". Kaos-kaos, jaket, topi, dan produk-produk pakaian lain dengan desain yang sangat apik dan unik, rupanya mengisi ruko yang berlokasi di Ruko Arta Niaga ini. Juga selain barang-barang yang dipajang di sana, kita pun bisa memesan produk seperti kaos atau jaket dengan desain kita sendiri ke distro ini, tidak usah jauh-jauh.
Sambil melihat-lihat produk-produk berkualitas yang ada di sana, saya diceritakan oleh sang owner, lika-liku bisnis distro dan pengalamannya selama mengelola bisnis ini. Luar biasa Pak Faisal Mahbub ini!

Owner Distro "Ops Aseli ti Bandung" di rukonya.


Dalam perjalanan pulang ke rumah, lamat-lamat terdengar nyanyian
"Garuda di dadaku. Garuda kebanggaanku. Ku yakin hari ini pasti menang..."

Salam Bola,
http://hari-hari-ceppi.blogspot.com
http://bloggercikarang.com

Baca Selengkapnya...

Perbincangan mengenai aktivitas bersepeda dan hal-hal yang terkait dengannya, sudah sering terlontar di milis CikarangBaru. Namun, baru sebatas perbincangan dengan cerita dari beberapa member yang memang penghobi olah raga sepeda atau pun pengguna sepeda sehari-hari.

Sampai suatu ketika, salah seorang teman kita Oom Sanusi mencetuskan ide bersepeda sehat dan santai bersama pada suatu Minggu pagi, namun sayangnya tidak mendapatkan respon dari teman-teman yang lain. Semua punya acara sendiri-sendiri.

Minggu lalu, ide itu dimunculkan kembali oleh Pak Wawan, bos dari Netcomm Corp, yang memang sering berolahraga sepeda setiap pagi. Waktunya adalah pada hari Minggu pagi kemarin tanggal 28 November 2010, dengan rute yang sudah ditentukan, yaitu mengelilingi perumahan Cikarang Baru, dari depan Netcomm di jalan Anggrek Raya hingga Kupat Tahu Bandung di jalan Rusa Raya. Alhamdulillah, gayung bersambut, beberapa member lain antusias mengikuti ajakan tersebut. Bahkan, juragan bisnis kuliner Pak Ato, selain menyatakan kesertaan dalam kegiatan itu, juga menawarkan tempat istirahat bagi para peserta di lapak Kupat Tahu Bandung (KTB) Mang Oman di jalan Rusa Raya. Tentunya dengan jamuan kupat tahu secara gratis. Menyenangkan, bukan?

Hari Minggu itu datanglah, dan acara bersepeda sehat dan santai Milis CikarangBaru dimulai dengan berkumpulnya para peserta di depan toko Netcomm, yang menyediakan One Stop Services bagi kebutuhan IT anda. Di pagi yang cerah itu, pada saat saya tiba di lokasi, sudah terlihat Pak Ato dan junior, Pak Rivaldi dan junior, Pak Yani Pitono dan junior, serta Oom Sanusi yang datang "sorangan wae". Tuan rumah sekaligus komandan, Pak Wawan Bajuri yang saat itu tidak membawa "bajaj"-nya karena memang tidak punya, ditemani puteri bungsunya yang cantik. Terakhir yang datang, adalah Pak Didit, warga perumahan Delta Mas yang gaulnya di Cikarang Baru. Kami semua menunggu waktu start dengan beramah tamah, mengobrol bersenda gurau, seraya menikmati bubur kacang ijo dan roti yang memang disediakan oleh Pak Wawan.

Yang belum sarapan, tentu saja bubur kacang plus roti ini menjadi bahan bakar bagi tubuh, yang menyehatkan dan tidak menimbulkan polusi udaraa, supaya bisa menggowes sepeda mengikuti rute yang sudah ditentukan. Yang sudah sarapan, tentu tidak masalah menambah lagi isi perut dengan hidangan selamat datang tersebut. Orang gratis kok!

mini-PICT0020.JPG

Mengisi tubuh dengan bahan bakar organik, segelas kacang ijo dan sebuah roti. Boleh lebih!

mini-PICT0032.JPG

Pengundang sekaligus komandan acara, Pak Wawan dengan puteri tercinta

Karena ini adalah acara sepeda sehat dan santai, tidak ada ketentuan apa pun bagi peserta dalam mengikutinya. Sepeda boleh tipe apa saja, mau sepeda gunung, sepeda modifikasi seperti misalnya sepeda jangkung, sepeda onthel, atau sepeda mini pun tidak masalah. Bahkan, sepeda roda tiga diperbolehkan untuk ikut, baik yang roda duanya di belakang maupun yang roda duanya di depan. Yang penting, sepeda yang digowes!

Pakaian dan perlengkapan juga bebas, sehingga tidak heran, penampilan peserta yang datang bermacam-macam.

3kategori.jpg

3 tipe peserta: serius, agak santai, dan santai banget

Karena bubur kacang ijo-nya masih banyak, sementara acara keliling akan dimulai, Pak Wawan memanggil para ibu petugas kebersihan berbaju jingga, yang pada pagi hari itu sedang sibuk membersihkan jalur hijau di depan Netcomm (ini kayaknya yang dibayar oleh kita lewat iuran boulevard !), untuk turut menikmati kacang ijo dan roti yang disediakan.

Sampah-sampah yang berserakan hasil ketidakpedulian warga Cikarang Baru terhadap lingkungannya memang selalu membuat mereka sibuk.

mini-PICT0035.JPG

Pasukan oranye pun turut kecipratan kacang ijo dan roti

Akhirnya, acara keliling pun akan segera dimulai. Sang komandan memberikan briefing singkat kepada peserta terlebih dahulu mengenai rute yang akan dilalui, yang diakhiri dengan doa untuk keselamatan bersama selama kegiatan.

mini-PICT0039.JPG

Briefing dari "commander in chief" menjelang bendera start diangkat

Berangkatlah rombongan sepeda santai dan sehat Milis Cikarang Baru ini, dari Netcomm menuju Kedasih 8 samping Wisma Mattel, dengan tentunya berputar terlebih dahulu di depan Multi Culture Center (MCC) dan menyusuri Anggrek Raya dilanjut Kedasih Raya. Iring-iringan rombongan berbagai umur ini, meskipun tidak begitu banyak pesertanya, cukup menarik perhatian orang-orang yang melihat sepanjang jalan yang dilalui.

"Wah, rombongan dari mana nih?" tanya mereka dalam hati, "Kok macam-macam ya pesertanya, pemimpinnya bapak-bapak gemuk yang selalu tersenyum, terus ada yang kelihatan pesepeda profesional, dan ada anak-anak juga. Eh, bahkan balita pun ikut!" (Juniornya Pak Yani memang masih berumur di bawah 2 tahun. Betul kan Pak Yani?)

mini-PICT0045.JPG

Dimulai dengan menyusuri jantung Cikarang Baru, Kedasih Raya (Bu Yanti lihatnya sebelah mana, ya?)

Sampai di samping Wisma Mattel, rombongan berbelok masuk jalan Kedasih 8. Pak Wawan yang selalu berada di depan menjadi foraider pembuka jalan, dan menghentikan arus lalu lintas dari arah lain sehingga para peserta bisa dengan lancar menggowes sepedanya tanpa khawatir terpotong arusnya oleh kendaraan lain. Aneh bin ajaib, kendaraan-kendaraan berhenti untuk memberikan jalan bagi para pesepeda gado-gado ini. Ah, itu pasti gara-gara jalannya ditutup Pak Wawan sih!...hehehe...

Saya berada di belakang mengambil gambar teman-teman sambil terus menggowes sepeda mengikuti rombongan.

mini-PICT0048.JPG

Dari Kedasih 8 berbelok ke kampung Penjalin, sementara Pak Wawan menutupi jalan dari arah sana.

Dari Kedasih 8, rombongan berbelok menyeberang jembatan masuk ke kawasan Penjalin. Jalan yang relatif sempit dan rumah-rumah yang berdempet di kawasan ini, cukup memberikan pemandangan dan kesan tersendiri bagi peserta.

Ini lingkungan kita. Kita harus tahu, dan juga harus berinteraksi dengan warga di sana.

mini-PICT0049.JPG

Menyusuri jalanan kampung Penjalin

Keluar dari Penjalin adalah jalan Industri Selatan, kami melanjutkan ke arah perempatan VGI, dan berbelok kiri lalu melewati pabrik-pabrik di sekitar itu. 

mini-PICT0052.JPG

Sang kriminolog Cikarang Baru sedang bercakap-cakap dengan seseorang (Kalau sedang mengendarai sepeda, terkena aturan dilarang menggunakan hape nggak ya, Pak?)

mini-PICT0054.JPG

Menyusuri kawasan industri Jababeka II, yang kalau hujan lebat jalanannya sering terendam air.

Karena hari itu hari Minggu, jalanan di kawasan ini cukup sepi. Tidak terlihat karyawan dan aktivitas pabrik yang biasanya pada hari kerja selalu ramai. Bersepeda pun semakin santai.

mini-PICT0058.JPG

Berbelok menyebrang jembatan kawasan - perumahan

Selepas dari jembatan yang memisahkan kawasan industri dan perumahan, rombongan berbelok ke arah kanan mengambil arah ke jalan Tapir 3. Melewati rumah teman kita Pak Harminto Andi dan juga Pak Yuwono.

mini-PICT0063.JPG

Membelah kawasan Beruang

Dari Tapir 3 lurus terus adalah jalan Beruang 8, di mana terdapat sebuah warung yang merupakan lokasi TKP perampokan bersenjata beberapa waktu yang lalu. Hiiy...di Cikarang Baru memang kita harus selalu waspada. Seperti aman...tapi potensi kriminalitas sangat besar!

Dari Beruang 8, menyeberang Beruang Raya, kami masuk jalan Panda yang menuju Mesjid Al Madani. Di sekitar mesjid, Pak Wawan bertanya kepada seorang bapak, di mana tempat tinggal Pak Ananto, teman kita yang sangat populer.

Tapi...kok bapak tersebut tidak tahu ya? Tidak kenal Pak Ustadz?

Pak Wawan mengerenyitkan dahi, penasaran. Kok bisa, ya?

mini-PICT0064.JPG

Sempat berhenti untuk bertanya ketika mencari rumah Ustadz Ananto

"Wah, kita salah lokasi nih! Seharusnya kita ambil Panda yang ke arah barat!" seru Pak Wawan sambil memberi komando agar rombongan bergerak lagi menuju daerah Panda sektor barat.

Akhirnya kami bergerak lagi menuju cluster Panda yang berada di sebelah barat jalan Tarum Barat I. Beberapa kali belok, dan sempat menuju rumah Pak Amril yang blogger di Antilop 5, namun ternyata pintu pagarnya digembok, akhirnya setelah sedikit mencari-cari, Pak Wawan ingat juga di mana lokasi rumah Pak Ananto, sehingga kami bisa sampai juga ke rumah beliau. Eh...tapi kosong ya?

Kata tetangga depan rumahnya, yang kebetulan sedang berada di luar, Pak Ananto sekeluarga sedang ke Jakarta.

Oooo...sayang sekali ya! Padahal kita ingin sowan ke Pak Ananto dan keluarga.

mini-PICT0072.JPG

Akhirnya berfoto dulu di depan sebuah rumah yang sedang ditinggal penghuninya.

Dari situ, perjalanan dilanjutkan dengan bergerak kembali ke jalan Beruang Raya. Berhenti dan beristirahat di depan rumah Pak Yani, yang ternyata istrinya sudah menyiapkan minuman air mineral dingin dan sepiring penuh gorengan.

Wah, makan dan minum lagi nih!...Ternyata memang bersepeda menyenangkan. Tidak bikin haus dan juga tidak bikin lapar!

Di sini, Pak Ipung datang untuk menengok kami. Rupanya beliau sedang sibuk menyiapkan acara pelatihan membuat mie dengan teman-temannya dari grup Mie Sehati, sehingga beliau tidak bisa ikut bergabung.

mini-PICT0081.JPG

Istirahat sejenak di rumah Beruang Raya

Setelah makan dan minum di depan rumah Pak Yani, kami melanjutkan kembali perjalanan ke arah timur, melintasi jalan pintas dari jalan Irigasi Raya menuju kawasan Anoa Jerapah. Rombongan bertambah lagi satu orang, yakni junior Pak Yani, kakaknya junior yang ikut dari Netcomm. Jadilah balita bertambah menjadi 2 orang.

mini-PICT0087.JPG

Lanjut menembus jalan pintas menuju kawasan Anoa-Jerapah (terlihat di sebelah kiri GOR Tanaya)

Masuk ke kawasan Jerapah, kami sempat melewati rumah sang bos Netcomm. Tidak mampir, karena suguhannya sudah dibawa ke Netcomm tadi, hehehe...Hanya yang kami lihat sebuah antena menjulang tinggi dari rumah tersebut, antena wireless Cikarang Online, yang memancarkan sinyal-sinyal data berkecepatan tinggi.

mini-PICT0092.JPG

Mulai memasuki kawasan Jerapah, namun tidak ditemukan seekor pun jerapah di sini...hehehe...

Keluar dari cluster Jerapah, kami menjumpai sebuah kali yang pernah diinvestigasi secara lengkap oleh Pak Rivaldi, yaitu Kali Cipegadungan. Dari situ, kami menyusuri jalan pinggiran kali tersebut ke arah kawasan Rusa, yang merupakan jalan bernama Cipegadungan Raya (cpgd-r, lho kok kayak nama member milis?!). Jalannya cukup rindang, dengan pohon-pohon besar di sebelah kanan di pinggir kali. Pemandangan ke arah seberang kali, lepas jauh dengan hamparan sawah menghijau, dibatasi perbukitan Rawa Banteng. Sayang, pemandangan lepas tersebut usianya tidak akan panjang, karena pihak Jababeka akan mengubahnya menjadi sebuah proyek besar. Entah proyek apa.

mini-PICT0094.JPG

Menyusuri tepian Kali Cipegadungan yang rindang

Tibalah kami di rumah member milis, yang ternyata adalah pemilik inisial cpgd-r. Beliau adalah Pak Firman!

Di sini kami tidak dijamu dengan makan dan minum, beliau justru menyuguhi dengan duren! Duren 3 rasa lagi.

Wah, enak banget dong!

Sayang...durennya masih berupa bibit. Artinya kami harus menunggu paling cepat empat tahun lagi untuk bisa menikmati kelezatan buah duren tersebut. Ada 3 orang teman kita yang kebagian bibit duren tersebut.

mini-PICT0101.JPG

Istirahat sejenak lagi di depan rumah cpgd-r

Perjalanan dilanjut dengan masih menyusuri pinggiran kali ke kawasan Rusa, masuk ke jalan Rusa Raya, untuk menuju Kupat Tahu Bandung setelah melewati lapangan fasos/fasum yang banyak bangunan haramnya (tadi baru dibahas).

mini-PICT0109.JPG

Kawasan Rusa Raya

mini-PICT0115.JPG

Berhenti di Kupat Tahu Bandung

Di sini kami beristirahat, sambil mengenyangkan perut dengan kupat tahu jamuan Pak Ato, yang benar-benar terasa enak dan nikmat. Enak bukan cuma karena gratis dan habis capek bersepeda keliling, tapi karena kupat tahu ini memang enak, really delicious!. Racikan bumbu kacangnya benar-benar terasa kacangnya dengan paduan gurih dan manis yang pas, dengan tahu bandung yang segar lembut untuk dikunyah dan kupatnya yang empuk halus dari beras berkualitas. Terima kasih, Pak Ato, atas jamuannya! Jangan bosan-bosan ya!...hehehe...

mini-PICT0118.JPG

Mengobrol setelah menyikat habis kupat tahu KTB yang benar-benar maknyosss...

Setelah kupat tahu habis, kami berehat sejenak membiarkan makanan turun ke perut sambil mendengarkan cerita Pak Ato dalam mengembangkan dan menjalan bisnis kulinernya. Luar biasa, benar-benar Pak Ato ini seorang suhu!

Akhirnya, dari KTB ini, saya dan Pak Yani serta keluarga (rupanya di KTB ini Pak Yani ketambahan lagi istri dan anak yang menyusul) langsung pulang ke rumah karena ada keperluan lain. Sementara yang lain, melanjutkan petualangan ke Pasar Festival.

Benar-benar acara yang menyenangkan. Bersepedanya, jalan-jalannya, pemandangannya, makan dan minumnya....serta rasa kekeluargaan yang makin tumbuh dan berkembang di antara kita.

Mudah-mudahan di kegiatan bersepeda berikutnya, makin banyak member milis yang bisa ikut serta.

Salam,

http://ceppi-prihadi.blogspot.com

http://bloggercikarang.com

Baca Selengkapnya...

Menggowes kendaraan roda dua tanpa mesin alias bersepeda memang selain menyehatkan juga menyenangkan. Apalagi kalau dalam suasana kendaraan bermotor tidak terlalu banyak dan kita disediakan jalur khusus.

Sayangnya, sepeda yang tidak membutuhkan bahan bakar fosil yang jelas-jelas hasil pembakarannya mengakibatkan kerusakan pada bumi ini, baru sebatas menjadi alternatif alat berolahraga. Sebagai alat transportasi, apalagi alat transportasi utama, baru segelintir saja golongan masyarakat yang menggunakannya. Sebagian besar masyarakat kita masih dibuai oleh kenyamanan dan kecepatan kendaraan saudaranya, yang menggunakan mesin, alias sepeda motor.

Nah, dalam hal bersepeda ini, kita warga Cikarang Baru cukup beruntung. Dari beberapa ketidaknyamanan yang kita alami sehari-hari, mulai dari jalan rusak yang kita tidak pernah tahu kapan diperbaikinya, kriminalitas yang selalu mengancam baik pada kita yang sedang keluar rumah maupun terhadap rumah yang kita tinggalkan...hingga bahaya banjir yang selalu menghantui setiap hujan agak lebat...di Cikarang Baru masih ada hal yang menyenangkan kita. Yaitu adanya jalur khusus sepeda yang disediakan bagi penghobi sepeda ... meskipun jalur ini baru sebatas untuk rekreasi.

Jalur yang membentang dari area Pasar Festival hingga Bundaran Golf, dengan jalur 2 arah baik jalur kanan maupun jalur kiri, ini memang cukup memanjakan para pengendara sepeda yang menggunakannya. Dengan pepohonan yang rindang di kiri kanan kita tidak akan merasakan teriknya panas matahari...di tengah siang bolong pun! Hanya di beberapa tempat kita harus hati-hati terhadap ranjau, berupa besi kaitan penutup gorong-gorong yang menonjol, dan juga pada saat naik turun jalur di beberapa perpotongan dengan jalan lain.

bike zone

"Bike Zone", zona istimewa untuk para pengendara sepeda.

Untuk jalan sepeda sehari-hari, para pengguna sepeda masih harus ekstra hati-hati, karena tersisih oleh kendaraan-kendaraan lain yang lebih besar dan lebih cepat. Para bikers yang menggunakan sepedanya untuk pergi ke tempat kerjanya (baik yang tergabung dalam komunitas B2W ataupun tidak), misalnya di Jababeka, harus bergelut dengan bahaya yang selalu mengancam keselamatan mereka. Tidak heran, kita pun jarang sekali melihat para Ibu yang berangkat belanja ke pasar Roxy dengan menggunakan sepeda. Mungkin faktor resiko dan kekurang-nyamanan jalannya (tidak seperti jalur sepeda di jalan H. Usmar Ismail yang sangat rindang) yang menyebabkan mereka enggan bersepeda. "Uuh...udah panas...bikin kulit item...motor-motor dan mobil yang berseliweran bikin ngeri lagi!", kira-kira seperti itu pikiran Ibu-ibu. Akhirnya mereka,  ikut-ikutan menggunakan sepeda motor untuk pergi ke pasar atau ke sekolah menjemput anaknya.

Yang agak banyak, mungkin para pelajar. Di pagi hari, kita bisa melihat iring-iringan anak-anak sekolah bersepeda yang berangkat ke sekolahnya di daerah Pasimal. Rasanya, seperti di daerah Jawa sana...damai dan tentram. Kalau saja ada jalur khusus sepeda untuk mereka...alangkah indahnya! Daripada mereka berangkat naik angkot sambil nggandul. "Habis mereka bayarnya separo sih!", kata sopir-sopir angkot. Juga daripada mereka menggunakan sepeda motor (kata Pak Firman the killing machine), yang jelas-jelas SIM mereka belum punya

jalur sepeda

"Jalur Sepeda"...sepeda bermotor dilarang ikut-ikutan masuk sini!

anak sepe

Nikmatnya bersepeda di Minggu pagi...kita pun tidak usah khawatir anak-anak bersepeda karena ada jalur ini.

hindau ranj

Pengendara sepeda berusaha menghindari ranjau. (Kok masih ada juga ranjau ini!)

Selain jalur sepeda itu, keberadaan Botanic Garden di dekat area Pasar Festival (Kebalik ya? Sebenarnya kan lokasi Pasfes di dekat Botanic Garden!) juga merupakan surga bagi warga yang berolahraga pagi atau sore, termasuk juga para penghobi sepeda. Ribuan pepohonan di sana menjadi paru-paru bagi perumahan yang dikepung kawasan industri ini. Cobalah anda pagi-pagi berolahraga di sini, atau sekedar berjalan kaki atau pun bersepeda, sangat terasa sekali bedanya dibandingkan kalau kita melakukannya di depan rumah kita. Sangat segarr dan terasa sekali oksigennya!

Mudah-mudahan taman ini tidak tergusur oleh kepentingan bisnisnya Jababeka.

botansp

Bersepeda pun bisa dilakukan di Botanic Garden ini

Jadi kapan anda mulai membudayakan kebiasaan bersepeda? Bersepeda bersama keluarga?

Minimal setiap hari Minggu lho!

Salam,

Ceppi Prihadi

Baca Selengkapnya...

Cilemahabang:
Sejatinya sungai kecil/pendek, yg berhulu di sekitar Cibarusah/Jonggol.
Dengan perkembangan pemukiman di sepanjang alirannya dari Cibarusah sampai Lemahabang, resapan air dihulu berkurang sangat signifikan, sebagai akibatnya bila terjadi hujan di daerah Cibarusah sampai lemah abang, air cepat memenuhi Cilemahabang.
Karena wilayah Cikarang baru lebih ke hilir maka sangat berpotensi banjir akibat air yg tiba2 melimpah melalui sungai ini.
Menurut saya. Kondisi sekarang ini, kita tidak bisa banyak berharap untuk mencegah banjir sungai ini, kecuali ada kebijakan untuk mengembalikan sebagian resapan air di daerah hulu. Untuk mencegah banjir limpahan air semestinya di Cikarang baru sungai ini di isolasi/tertutup, jadi air yg berlimpah hanya lewat saja. untuk drainase di Cikarang Baru di sisi barat irigasi raya maupun sisi barat cilemahabag harus dibuat saluran terpisah yg bertemu dengan Cilemah abang maupun Cikarang lebih ke hilir lagi.

Khusus antara sisi barat irigasi raya dan timur cilemahabang sebenarnya sudah ada salurannya sepanjang jalan dari pertigaan irigasi raya dan Cikarang Baru Raya (golf), saat ini sampai depan sekolah al-azhar.
Semestinya perumahan seperti puspita/puspa, mekar indah drainasenya ke saluran ini, tapi sekarang masih bermuara ke cilemahabang akibatnya tidak bisa diisolasi dari cilemahabang.
dan Semestinya juga saluran ini lebih lebar.

Namun saluran2 drainase tersebut diatas pun tetap akan mengakibatkan bottleneck di cilemahabang di sekitar bendungan karana drainase2i tetap harus bertemu cilemahabang sebelum bendungan di Lemahabang (samping jalan masuk BCL)

Cipegadungan:
Sejatinya juga adalah sungai lebih pendek lagi yg berhulu di Cikarang baru sekitar kalimalang. Sungai kecil ini diperbesar untuk menampung limpahan air dari permukaan lahan Cikarang baru disebelah timur irigasi raya. Sayangnya selepas Cikarang baru sungainya tetap saja pada ukuran aslinya/semula, sehingga terjadi penyempitan sungai begitu keluar area Cikarang Baru, akibatnya kalau curah hujan cukup lama di Cikarang Baru sendiri akan mengakibatkan sungai/saluran di wilayah Cikarang Baru meluap. Bila sisi timur Cipegadungan dibangun lagi tanpa memikirkan untuk mempertahankan resapan, akan berdampak banjir perumahan Cikarang baru di sisi timur irigasi raya.


Jadi sebenarnya Cikarang Baru tetap selalu dalam bahaya banjir apalagi di tahun2 mendatang, kecuali ada kesadaran bersama di semua daerah pembangunan sepanjang aliran cilamahababng untuk emningkatkan kecepatan resapan air ke tanah di wilayah masing2.


Analisa yang mantap....
Khusus Kali Normalisasi Cipegadungan, saat ini - terutama saat hujan - maka 90% debitnya adalah datang dari sisi timur kali yang jauh lebih luas - sekitar 10X lipat lebih luas dari sisi barat bila dihitung pada titik tinggi saluran irigasi.
Sejak lahan yang masih luas di seberang timur sana diratakan, pohon dihabisi, cut and fill... maka air hujan langsung bablas tanpa nyangkut-nyangkut lagi masuk ke kali Cipegadungan, tak ada yang menahan lagi.
Setidaknya ada 4 titik terjun kolektip air dari lahan tersebut ke Cipegadungan:
- Ujung selatan sekitaran Jerapah
- Agak ke hilir sekitaran Beruang Raya ruas Timur
- Agak ke hilir lagi tepat di depan rumah kami atau lurusan arah Puma 1
- Di seberang lahan Simprug Garden sekitar pertigaan menuju Pasar Pestipal

Dalam keadaan hujan lebat, maka air tumpah begitu saja dari titik sporadis sepanjang kali Cipegadungan.


Menambahkan foto-foto untuk analisa Pak Rivaldi dan Pak Firman

Cipegadungan dekat kalimalang hanyalah sebuah saluran air kecil


Area luas di sebelah timur kali Cipegadungan, terbesar penyumbang tumpahan air ke kali

Salah satu titik terjun air dari kawasan timur Cipegadungan, depan rumah Pak Firman

Tikungan kali dari kawasan belakang Rusa menuju depan Simprug Garden


Kali Cipegadungan tepat depan Simprug Garden, sudah menjadi kali besar


Titik terjun dari area seberang kali Cipegadungan, depan Simprug Garden


Kali Cipegadungan, ke arah timur dari jembatan Tropikana (saya tidak tahu kali ini bermuara di mana)

Dalam kondisi Cikarang dan sekitarnya diguyur hujan deras, kali yg di hulunya benar-benar imut ini ternyata menjadi seperti ini


Ini bahkan kondisi sesudah beberapa jam hujan berhenti total (foto courtesy of Pak Firman)


kalau air kali penuh...tentu jalan raya pun kebagian luapannya (foto courtesy of Pak Sulis)

Jika Cipegadungan bisa seperti itu...bagaimana dengan kali Cilemahabang yang muaranya di daerah Jonggol/Cibarusah, dan melewati banyak kawasan perumahan sebelum mencapai Cikarang Baru?

Kalau dilihat di google earth, kali Cipegadungan akan bertemu dengan
Cilemahabang di daerah Karang Rahayu. Bersama Cikarang muara sungai2 ini
bermuara di teluk Jakarta tapi tidak sampai menyatu dengan aliran sungai
Citarum.

Baca Selengkapnya...

Bagi anda warga Cikarang dan sekitarnya; jika anda mengalami masalah dengan radiator mobil anda; kemanakah anda pergi memperbaikinya?
Tentunya kita harus pergi ke bengkel khusus radiator. Bengkel umum tidak bisa memperbaiki radiator ini; khusunya jika kerusakannya adalah kebocoran.

Mobil baru tentu membutuhkan perawatan radiator lebih mudah. Cukup diganti airnya atau coolant yang dipakai dengan membuka penutup bagian bawah atau menambahkan jika berkurang. Namun untuk mobil yang sudah terhitung tua paling tidak di atas 5 tahun kebutuhan servis ke bengkel sudah menjadi keharusan. Biasanya mereka sudah mulai berkurang kinerjanya karena adanya kebocoran.

Bengkel radiator yang layak anda datangi di Cikarang berada di Jalan Raya Cikarang-Cibarusah antara pom bensin Petronas dengan pertigaan Pasir Gombong. Jika anda datang dari arah jalan tol; maka bengkel ini berada di sebelah kiri anda. Begitu melihat pom bensin Petronas kurangi kecepatan mobil anda dan jika melihat papan nama bengkel BMS ini langsung saja anda menepi.




(Dilanjut nanti ya sudah ngantuk nih!)


Baca Selengkapnya...
;;